Baca Juga: Brosurnya Bocor, Seperti Ini Fitur dan Interior Toyota Fortuner 2.800 cc Varian GR Sport dan VRZ
"Psikologis pengemudi mobil mahal ataupun mobil yang ukurannya lebih besar dibanding kendaraan lain itu, cenderung merasa superior," ujarnya saat dihubungi GridOto.com beberapa waktu lalu.
Menurut Tika, pengemudi yang membawa mobil mahal atau mobil berukuran besar bisa merasa menganggap remeh kendaraan lain terutama yang ukurannya lebih kecil.
"Tapi hal ini seharusnya bukan jadi alasan untuk arogan, karena disiplin di jalan itu lebih penting untuk keselamatan bersama," lanjutnya.
Tika menilai, pengemudi mobil mahal yang bersikap arogan di jalan terjadi karena sejumlah kesalahan.
"Sikap arogan dari pengemudi mobil mahal dengan performa tinggi timbul karena kesalahan pola pikir, atau mental yang tidak cocok dengan kondisi jalan di Jakarta atau sekitarnya yang normalnya padat," ungkapnya.
"Selain itu, dia juga kurang disiplin dengan aturan dan rambu lalu lintas," sambung Tika.
Tika mengatakan, seharusnya sikap arogan tidak muncul ketika seseorang mengemudikan mobil mahal hingga mewah ataupun mobil sport dengan performa di atas rata-rata.
"Jika si pemilik tahu mobilnya mahal dan mesinnya kencang, seharusnya ia lebih berhati-hati mengemudi di jalan," sebutnya.
"Makanya saat ada insiden dengan pengendara lain seharusnya ia juga tidak bersikap arogan, berlaku kasar hingga main hakim sendiri seperti kejadian pengemudi Pajero Sport dengan sopir truk waktu itu," lanjut Tika.
Baca Juga: Nyesek, Suzuki Jimny Terlibat Kecelakaan Hingga Ringsek, Harganya Berapa ya Sekarang?
Tika menambahkan, sikap arogan pemilik mobil mahal di Indonesia menunjukkan bahwa pemiliknya baru sampai di tahap bergaya saja.
"Tapi ia belum siap menanggung risiko jika terjadi insiden dengan pengendara lain seperti mobilnya lecet atau tertabrak," tutupnya.