Enggak Cuma Sebagai Penunjuk Arah, Co-Driver Punya Beragam Tugas Berat di Reli Dakar

Rezki Alif - Senin, 3 Januari 2022 | 20:40 WIB

Nasser Al-Attiyah dan co driver-nya, Mathieu Baumel (Rezki Alif - )

Baca Juga: Etape Maraton Reli Dakar 2022 Dibatalkan Gara-gara Banjir, Rute Stage 2 Diubah

3. Siap jadi mekanik dadakan

Walaupun bukan sesuatu yang diharapkan, masalah teknis di mobil Reli Dakar adalah makanan sehari-hari bagi pembalap dan juga rekannya.

Karena itulah, co-driver harus siap menjadi mekanik dadakan.

Tidak harus seperti mekanik beneran yang bisa merakit mobil dari dalam mesin sampai bodi-bodinya.

Paling tidak, co-driver bisa menyelesaikan masalah-masalah dasar yang sangat sering dialami di Reli Dakar.

Misalnya saja ban pecah, suspensi rusak, as roda patah dan lainnya.

4. Bisa jadi dokter atau perawat dadakan

Selain masalah teknis mobil, masalah kesehatan ataupun fisik juga bisa jadi kendala selama Reli Dakar.

Dalam kondisi fisik yang sangat terkuras, terutama di stage-stage tengah atau akhir, mudah bagi pembalap terserang demam atau fisik yang drop.

Kadang bisa saja tiba-tiba fisik peserta drop di tengah trek meski awalnya terlihat sehat-sehat saja.

Hal itu membuat driver dan co-driver juga harus pandai dalam penanganan medis.

X-raid Team
Pembalap tim X-raid, Jakub Przygonski (kanan) dan co-driver Timo Gottschalk