Review Lengkap Honda CB150X Dipakai Turing, Benar-benar Nyaman?

Dimas Pradopo - Jumat, 31 Desember 2021 | 14:40 WIB

Turing Honda CB150X (Dimas Pradopo - )

GridOto.com – Turing perdana Honda New CB150X di Bandung Jawa Barat 21 Desember 2021 yang lalu menjadi momen menarik, pasalnya baru pertama kali bagi kami mengendarai Honda New CB150X di jalan raya.

Rutenya, start dari Safety Riding Center (SRC) main dealer di Honda Jawa Barat, PT Daya Adicipta Motora (DAM) di daerah Cimahi.

Lalu menuju ke Bandung sampai ke Kawasan wisata Tangkuban Perahu, memang tidak terlalu jauh, hanya 89 km saja.

Namun trek yang disuguhkan dirasa tepat untuk merasakan keunggulan motor 150 cc berkonsep sport adventure touring ini.

Turing CB150X start dari Safety Riding Center (SRC) main dealer di Honda Jawa Barat, PT Daya Adicipta Motora (DAM)

Baca Juga: Pertama di Indonesia, New CB150X Dipakai Turing, Orang Nomor Satu Astra Honda Motor Ikut Mengaspal

KEMACETAN DALAM KOTA

Start dari Cimahi menuju ke jalan layang Pasupati yang menjadi landmark kota Bandung rombongan langsung dihadang kepadatan lalu lintas di pagi hari.

Kami malah takjub dengan cover tangki bahan bakar yang ketika duduk di joknya terlihat sangat besar. Meski sebenarnya kapasitas bahan bakarnya cuma 12 liter saja.

Setang lebar dan suspensi depan tinggi, membuat CB150X terasa lebih tinggi dan besar dari motor dibanding motor-motor lain di jalanan.

Terasa berat? Ternyata tidak, bobotnya cuma 139 kg, itu hanya 4 kg lebih berat dari CB150R Streetfire. Yang artinya terasa ringan dan mudah saat bermanuver.

Turing CB150X melintasi landmark kota Bandung, jembatan Pasupati

Didukung setang tapered handlebar atau setang fatbar dan wheelbase yang tergolong ringkas karena tak beda jauh dari CB150R, hanya 1.315 mm membuatnya terasa mudah untuk selap selip.

Paling yang harus diperhatikan hanya lebar setangnya saja, hati-hati jangan sampai nyangkut di spion mobil atau pundak pengendara motor lainnya hehe..

Putaran bawahnya yang agresif sejak di 4.000 – 7.000 rpm juga terasa cukup menghentak ketika harus stop and go di kepadatan lalu lintas.

Baca Juga: Honda CB150X Resmi Diluncurkan di Jawa Tengah, Ada 2 Tipe, Segini Harga OTR-nya

Tuas koplingnya yang ringan menambah kenyamanan saat merambat di kemacetan.

Meski ringan tapi tenang, hentakan tenaganya tetap terasa, tidak ada gejala selip kopling.

Turing Honda CB150X

Oiya windshield mungilnya ternyata ampuh menahan dada dan kepala dari tiupan angin. Kecil tapi berfungsi banget nih!

Rasanya, CB150X ini meski dimensinya besar dan tinggi, namun tetap fun to ride dijadikan sebagai tunggangan sehari-hari.  

Bisa jadi kombinasi yang pas, motor commuting harian yang ketika akhir pekan tiba bisa dipakai turing jarak jauh. Asyik juga!

Baca Juga: Bisa Enggak Pasai Fairing Honda CB150X di CB150R? Ini Jawaban Honda

JALAN BETON di UJUNG BERUNG

Masuk daerah Ujung Berung, kepadatan lalu lintas makin menjadi, jalan berlapis beton yang superpadat dan menanjak menuntut kesabaran juga respon cepat ketika melihat peluang bisa menyalip.

Jalan beton cukup mudah ditaklukan oleh suspensi depan Showa SFF-BP alias Separated Function Fork – Big Piston yang lebih Panjang 3 cm dari suspensi depan CB150R Streetfire.

Sambungan beton yang tak rata hampir tidak terasa dilibas sokbreker upside down berwarna emas ini.

Turing Honda CB150X

Sedang yang belakang, hentakan terasa sampai ke pinggang. Untuk ukuran motor bergaya turing, suspensi belakang standarnya terasa masih terlalu keras bantingannya.

PT Astra Honda Motor mengklaim, sokbreker baru di CB150X yang punya dua rate kerenggangan per ini, akan terasa lebih lembut jika sudah diberi beban pembonceng atau barang-barang kebutuhan turing seperti box, side box atau tas.

Sedang tanjakan sepanjang perjalanan ini mudah saja ditaklukan.

Karena kecepatan tak terlalu tinggi, maksimal hanya 60 km/jam, putaran mesin pun cukup bermain di 4.000 sampai 5.000 rpm saja.

Baca Juga: Jangan Salah Pilih, Ini 5 Perbedaan Honda CB150X Standar dan Special Edition, Bukan Cuma Warna

Dalam kondisi itu mesin masih mudah merangkak naik tanpa terasa kekurangan tenaga meski menggunakan gigi 2 dan 3.

Hal tersebut sejalan dengan penjelasan tim teknis PT AHM yang mengklaim melakukan perubahan karakter mesin, power dan torsi di putaran rendah dan tengah dibuat lebih galak.

Meski konsekuensinya, tenaga maksimal tak setinggi CB150R yang menggunakan basis mesin sama namun ada perbedaan di seting ECM.

Turing Honda CB150X

Power maksimal CB150X hanya 15,4 dk (11,5 kW) di putaran mesin 9.000 rpm, itu beda 1,2 dk dari CB150R yang maksimalnya 16,6 dk (12,4 kW) di putaran yang sama. Sedang torsi maksimal sama, 13,8 Nm di 7.000 rpm.

Torsi di putaran bawah hingga tengah memang cukup responsif, digas langsung ngacir.

Tapi memang di putaran atas naiknya lumayan lambat dan diiringi getaran minor yang terasa di area paha dan footstep.

Oiya limiter mesin ada di sekitar 11.000 rpm. Tapi di kisaran 9.000 - 10.000 rpm nafas mesin sudah tak lagi menghentak.

Sepertinya memang konsekuensi dari perubahan karakter yang lebih mementingkan torsi.

Baca Juga: First Review Honda CB150X, Bodi Gede Tapi Lincah, Gimana Performanya?

Turing Honda CB150X

JALAN RUSAK MENUJU MARIBAYA

Etape ini paling memanjakan mata, sebelum masuk ke Kawasan wisata Maribaya, kami harus melewati jalanan sempit di sisi bukit yang bersebelahan langsung dengan jurang.

Jalanan rusak jadi menu utama untuk kembali merasakan kenyamanan suspensi depan yang ternyata memang sangat lembut.

Sedang yang belakang, makin terasa keras karena banyak lubang dan jalan berbatu yang harus dilalui.

Akhirnya, berdiri ala anak trail jadi salah satu solusi mengurangi hentakan kurang nyaman di badan.

Saat berdiri, berbeda dari motor trail yang kaki bisa lurus karena joknya sempit, di CB150X ini paha tetap harus terbuka karena joknya lebar.

Turing Honda CB150X

Baca Juga: First Review Honda CB150X, Bodi Gede Tapi Lincah, Gimana Performanya?

Namun posisi setang yang tinggi dan lebar membuat badan tak terlalu menunduk dalam posisi berkendara seperti ini.

Sedang bannya, memang spek aspal. Pakai IRC Trail Winner ukuran 100/80-17 di depan depan dan yang belakang pakai lebar 130/70-17, keduanya sudah tipe tubeless.

Yang ketika melibas lintasan sedikit berlumpur menjadi kurang percaya diri. Tapi di aspal mulus jelas tak perlu diragukan lagi performannya.

Turing Honda CB150X

DIHADANG KABUT di TANGKUBAN PERAHU

Naik ke Tangkuban Perahu, kami sudah dihajar hujan sejak di kawasan Lembang. Saat nanjak ke arah Tangkuban Perahu baru deh kabut tebal turun.

Di kondisi yang sangat dingin hampir 20 derajat celcius, ternyata performa Honda CB150X tak berubah.

Khas motor-motor injeksi masa kini, sensor-sensor pintarnya langsung menyesuaikan kondisi sekitar. Sehingga pembakaran tetap sempurna.

Setelah mencapai titik terakhir, yang paling mengganjal dari motor ini salah satunya adalah busa jok yang ternyata lumayan bikin pantat pegal setelah 1-2 jam perjalanan.

Turing Honda CB150X

Anehnya, saat dipegang langsung joknya ini memang terasa kenyal, tapi dipakai lama lumayan bikin bokong bergoyang kanan-kiri mencari posisi baru agar tak terlalu pegal hehe..

Overall, sensasi motor ini cukup menggembirakan. Terutama konsep turing di kelas motor Rp 30 jutaan. Tidak ada musuh yang head to head.

Sebagai tambahan info, CB150X dijual Rp 32,95 juta untuk versi standar, dan Rp 33,45 juta untuk yang Special Edition (SE). Harga tersebut on the road Jakarta.