"Lalu ramainya aktivitas para ilmuwan di Kebun Raya Bogor berujung dibukanya Kebun Raya Cibodas di daerah Puncak, yang akhirnya jadi tempat ditemukannya obat Malaria dari pohon Kina pada 1845," sambung Rizal.
Kerja Rodi di Medan Berat Hingga Ratusan Ribu Pekerja Meninggal
Ia menuturkan, dibuatnya Kebun Raya Bogor dan Kebun Raya Cibodas tentunya tak terlepas dari akses jalan yang dibuat Gubernur Jendral Belanda yang terkenal dengan sistem Kerja Rodi.
"Tempat penelitian ini dapat berkembang sejalan dengan infrastruktur Jalan Raya Pos yang kini dikenal dengan Jalan raya Puncak Pas yang digagas Herman Willem Daendels," jelas Rizal.
Beratnya medan dan ketinggian wilayah Puncak, akhirnya harus dibayar mahal dengan banyaknya jumlah korban dari kalangan buruh yang membuat Jalan Raya Pos.
"Sebab Daendels tidak meneruskan jalan yang sudah ada namun membuka jalan baru Puncak di medan yang berat hingga ketinggian 1.408 MDPL di kawasan Megamendung, Puncak," papar Rizal.
"Proyek ini mengakibatkan jatuhnya 500 ribu lebih korban meninggal dari kalangan buruh Sunda dan Jawa," sambungnya.
Perkembangan Puncak Sebagai Lokasi Wisata Alam Hingga Pelacuran
Rizal bercerita, hadirnya akses jalan membuat Kawasan Puncak tereksploitasi karena berkembang menjadi lokasi wisata dan perkebunan teh.
"Dari lukisan karya Raden Saleh setelah 70 tahun Daendels berkuasa pada 1871, menggambarkan munculnya perkampungan baru dan adanya warung kopi Mak Nina yang menyediakan penginapan dan kompleks pelacuran di Puncak," sebut Rizal.