Pada balapan di sirkuit Yas marina ini, Lewis Hamilton tampak berada di jalur untuk memecahkan rekor gelar juara dunia pembalap Michael Schumacher dengan yang kedelapan.
Kontroversi sudah ada sejak awal lomba, ketika tim Red Bull bersikeras bahwa Hamilton seharusnya mengembalikan tempat pertamanya kepada Verstappen, setelah ia keluar jalur menyusul kontak dengan rivalnya.
Tetapi stewards memutuskan untuk tidak menyelidiki insiden itu dan mengizinkan Hamilton untuk melanjutkan balapan di posisi terdepan.
Drama semakin memanas ketika pembalap tim Williams, Nicholas Latifi menabrak pembatas jalan ketika balapan menyisakan lima lap, mengakibatkan masuknya safety car.
Tim Red Bull memilih melakukan pitstop untuk Verstappen dengan memasang satu set ban lunak baru.
Verstappen kembali memasuki ke lintasan dengan lima mobil yang sudah di-overlap antara dia dan Hamilton.
Kontroversi mencapai puncaknya ketika sebuah pesan dari race director Michael Masi yang awalnya mengatakan mobil-mobil yang berada di antara Hamilton dan Verstappen tidak akan diizinkan untuk melepaskan sendiri.
Baca Juga: Max Verstappen Masuk Daftar Juara Dunia F1 Termuda, Kalahkan Michael Schumacher
Namun Michael Masi tampaknya berubah pikiran beberapa saat kemudian, para pembalap yang sudah di-overlap diizinkan melepaskan diri dan membuat
Verstappen tepat berada di belakang Hamilton dengan ban baru dan tinggal satu lap lagi.
Itu berarti saat restart pada lap terakhir, Hamilton menjadi sasaran empuk.