Ayrton Senna meninggal dunia pada 1 Mei 1994 setelah mengalami kecelakaan hebat saat sedang balapan GP San Marino.
Untuk memberikan penghormatan kepada Ayrton Senna, dibangun sebuah monumen di di dekat tikungan Tamburello, Sirkuit Imola. Tempat kecelakaan Ayrton Senna terjadi.
Mantan pembalap F1 Damon Hill menyebutkan, insiden yang terjadi pada GP San Marino itu jadi salah satu sejarah kelam Formula 1 karena ada dua pembalap yang kehilangan nyawanya pada satu event.
Sebelum insiden yang menimpa Senna, dua orang pembalap mengalami kecelakaan.
Pada hari Jumat, Rubens Barrichello menabrak kerb di tikungan Variante Bassa yang membuatnya luka parah dan tidak bisa kembali ke lintasan.
Di hari Sabtu, pembalap Austria, Roland Ratzenberger mengalami crash pada sesi kualifikasi.
Akibat kecelakaan itu, Ratzenberger mengalami luka cukup parah dan segera di bawa ke rumah sakit, namun tak lama setelahnya Ratzenberger dinyatakan meninggal dunia.
Meski demikian, balapan tetap dilanjutkan hingga hari Minggu.
Senna mengalami kecelakaan pada lap ke-7 yang membuat red flag dikibarkan dan balapan dihentikan sementara.
"Saat itu, aku tahu Senna menabrak tembok tapi tidak benar-benar tahu kondisinya dan kami melanjutkan balapan," kenang Damon Hill, yang berhasil finis pada urutan keenam pada balapan yang dimenangkan oleh Michael Schumacher.
Yang mengejutkan, tidak ada pembalap yang tahu dia meninggal sampai balapan berakhir.
Sejak saat itu, Formula 1 terus berbenah untuk menghindari terjadinya kecelakaan fatal yang menimpa pada pembalap.
Lintasan menjadi lebih aman dan keamanaan mobil hingga saat ini yang lebih canggih.
"Setiap kali saya memikirkan bagaimana akhir pekan itu berlangsung, saya masih sulit untuk percaya. Segalanya benar-benar di luar kendali," tutur Damon Hill.