Sebaliknya jika takaran oli sokbreker jadi lebih banyak, sokbreker akan jadi makin keras. Cocok buat pengendara yang bobotnya di atas rata-rata.
Sebaliknya buat kamu yang punya bobot 'kelas bulu', volume oli sokbreker terlalu banyak pasti malah bikin motor enggak nyaman.
"Kalau ada yang mau mengatur takaran oli sokbreker biar lebih empuk atau lebih keras, pasti akan kami jelaskan risikonya. Selama ini kalau ada penggantian oli sokbreker pasti kami ikut anjuran pabrikan," tambah Shoim.
Enggak cuma mengatur oli sokbreker, ada beberapa cara lain yang bisa digunakan buat mengatur tingkat kekerasan sokbreker depan.
"Bisa juga perbesar lubang suling di tabung sok, kalau dibuat lebih besar maka sokbreker akan lebih empuk," jelas Aziz Majiid Jauhari, owner bengkel WD Motorgarage di Kulonprogo, Yogyakarta.
Namun cara ini sebetulnya lebih tepat disebut modifikasi ketimbang 'adjust' karena setelah memperbesar lubang seruling tentu enggak bisa dikecilkan lagi, beda dengan mengatur volume oli sok.
"Memang sih semua sokbreker depan itu adjustable, tapi yang membedakan tingkat kerepotannya. Kalau yang adjustable beneran kan tinggal klik-klik saja gak perlu bongkar-bongkar di bengkel," tambahnya.
Cara lain juga dipraktikkan oleh Syaiful Bahri dari komunitas ZX130 Bandoengers yang merasa sokbreker depan motornya terlalu empuk dan sering mentok kalau menabrak polisi tidur.
"Saya tukar per standar ZX130 pakai punya Kawasaki Blitz, efeknya jadi lebih keras dan enggak jedak jeduk. Cocok buat yang berat badannya di atas rata-rata," kata Syaiful.
Ternyata setelah diteliti, per depan Kawasaki Blitz punya kerenggangan berbeda di bagian atas dan bawahnya, sedangkan milik ZX130 kerenggangannya sama dari ujung ke ujung.
"Ini yang bikin sokbreker jadi semakin keras tapi tetap nyaman. Buat nikung juga jadi lebih stabil," jelasnya.
Nah, mau mencoba adjust sokbreker depan motor? Sebaiknya konsultasi dulu dengan mekanik di bengkel langganan atau spesialis sokbreker ya....