GridOto.com - Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI), Bambang Soesatyo, baru saja memamerkan proses perakitan Mercedes-Benz 300 SL Gullwing pesanannya, pada Kamis (23/12/2021).
Mercedes-Benz 300 SL Gullwing model 1957 tersebut sedang dalam proses perakitan di Tuksedo Studio, Bali.
Adapun Tuksedo Studio merupakan salah satu bengkel yang dikenal ahli dalam memproduksi dan merestorasi berbagai mobil klasik dengan kualitas jempolan.
Kabar tersebut GridOto ketahui dari deskripsi foto dan video akun Instagram Ketua MPR RI yang akrab disapa Bamsoet ini.
"Mobil impian, Mercedes-Benz Gullwing 1957 pesanan saya hampir siap melaju di jalan raya," tulis Bamsoet.
Lantas, apa keistimewaan dari Mercedes-Benz 300 SL Gullwing yang jadi impian Ketua Umum IMI ini?
Yup, yang membuat Mercedes-Benz 300 SL Gullwing spesial adalah posisi pintu saat dibuka mengarah ke atas mirip kepakan sayap burung camar.
Selain itu, mobil ini dinilai spesial karena diproduksi hanya 1.400 unit saja pada rentang 1954 hingga 1957.
Baca Juga: Bamsoet Pamer Mercedes-Benz 300 SL Hasil Karya Anak Bangsa, Mirip Mobil BJ Habibie Nih
Menurut data Mercedes-Benz Museum di Stuttgart, Jerman 300 SL Gullwing menggunakan mesin 6 silinder berkapasitas 2.996 cc.
Diklaim mampu menghasilkan tenaga sebesar 221 dk di 5.800 rpm dan kecepatan maksimalnya mencapai 250 km/jam.
Mesin ini sungguh istimewa, karena memakai sistem suplai bahan bakar direct injection mekanis.
Sistem sirkulasi olinya juga memakai model dry sump, dengan tujuan agar suplai oli tetap bekerja maksimal saat mobil diajak menikung ekstrem.
Buat ukuran mobil keluaran 1950-an tentu performa tersebut sangat impresif.
Terlebih Gullwing memakai sasis model pipa tubular yang dirakit mirip sangkar dan sangat ringan, yakni hanya 50 kg saja.
Bentuk sasis tubular inilah yang membuat bagian sisinya tak ada dudukan engsel pintu layaknya mobil pada umumnya.
Hal tersebut menjadi salah satu alasan mengapa pintunya dibuka ke atas.
Ada tidak nih sobat GridOto yang pernah ketemu Mercedes-Benz 300 SL Coupe di jalanan Tanah Air?