Awas Salah Kaprah Pasang Windshield, Pilih Tinggi atau Pendek? Begini Penjelasan Pakar Safety Riding

Muhammad Mavellyno Vedhitya - Jumat, 17 Desember 2021 | 06:35 WIB

Ilustrasi Windshield (Muhammad Mavellyno Vedhitya - )

"Kalau buat touring biasanya ada lembab, solar, air dari beberapa tempat, kotoran debu atau kotoran membuat windshield itu jadi kotor, sehingga pandangan menjadi terganggu kalau yang tinggi," kata Joel.

Perlu diperhatikan, Joel menjelaskan kalau kecelakaan itu terjadi karena melihat dan terlihat.

"Jadi kalau kita tidak bisa melihat tentunya kita nggak bisa naik motor, kalau rintangan tidak terlihat, kecelakaan bisa terjadi," jelasnya lagi.

Lebih lanjut, untuk posisi windshield di bawah titik mata ini sendiri tergantung ergonomis badan di atas jok motor masing-masing pengendara.

Jadi ketinggian windshield bisa diukur dari titik mata saat pengendara menaiki motor, jika ketinggiannya dirasa berlebih maka disarankan untuk menggantinya dengan yang lebih pendek.

"Sebaliknya, makin tinggi windshield juga akan membuat tidak nyaman, karena biasanya ada tekukan, dan tekukkan ini juga membuat mata tidak nyaman, biasanya windshield tinggi dipakai motor dalam kota," sebut Joel.

Sebagai informasi, motor-motor yang biasanya dilengkapi dengan windshield oleh pabrikan adalah yang bergenre adventure.

Jika motor yang ditujukan untuk perjalanan jarak jauh itu tidak dilengkapi dengan windshield, maka pengendara dipastikan dapat terganggu oleh terpaan angin dan kotoran dari jalan.

Baca Juga: Lokal atau Impor? Pilihan Windshield Aftermarket Buat Ninja ZX-25R

"Selain itu jika tidak pakai windshield, kebanyakan kalau dikecepatan tinggi akan membuat kepala seperti tertarik oleh angin, 60 Km per jam kalau anginnya kencang juga sudah terasa di kepala," tandasnya.