Bobby pun menceritakan kalau produk oli palsu yang dibeli tersebut didapat dari toko online.
Diakui olehnya banyak yang jual dengan harga miring bahkan hampir menyentuh setengah harga.
"Banyak yang tergoda dengan harga murah dan akhirnya dibeli, ternyata pas dicek olinya palsu tidak ada barcode, itu yang saya tau kalau Yamalube," sebut Bobby.
Untuk para produsen oli, Bobby juga menyarankan kalau seharusnya bisa mengedukasi konsumen di social medianya masing-masing.
Jadi produsen oli dapat memberikan wawasan kepada konsumen soal perbedaan oli yang asli dan palsu itu bagaimana.
Sebagai informasi, Bobby mengklaim kalau oli yang palsu itu masih terdapat sisa kerak hitam di dalam kemasan.
"Untuk isinya sendiri kalau yang original itu lebih bersih ya, tidak tahu kenapa kalau oli yang palsu itu masih ada kerak-kerak hitam di dalam, jadi ketara sekali kalau oli itu oli daur ulang," jelasnya.
Beberapa temannya yang menjadi reseller oli pun juga sempat mejadi korban oli palsu, bahkan hampir membeli satu dus.
Baca Juga: Motor yang Terlanjur Pakai Oli Palsu Wajib Ganti Filter Oli, Ini Alasannya
"Saya juga punya beberapa teman-teman reseller oli, dan mereka pun juga ada yang pernah ketipu kemudian mereka balikin lagi nggak jadi beli akhirnya. Setelah dicek ternyata tidak bersih dalamnya ada hitam-hitam, jadi harus benar-benar dicek tuh dalam botolnya," tandasnya.
Ingat ya sob, selalu teliti dalam membeli oli agar tidak ketipu produk palsu.