Ngeri, Honda Ungkap Hal yang Bikin Pemakaian Oli Palsu Jadi Berbahaya Untuk Mesin Motor

Muhammad Rizqi Pradana - Senin, 13 Desember 2021 | 17:54 WIB

Ngeri, Honda ungkap hal yang bikin penggunaan oli palsu jadi berbahaya untuk mesin motor. Ilustrasi AHM Oil asli. (Muhammad Rizqi Pradana - )

GridOto.com - Pihak kepolisian telah menggerebek gudang penyimpanan oli palsu di Kabupaten Tangerang, Banten (10/12).

Tim gabungan Polda Kalimantan Selatan, Polres Kota Tangerang, dan Polda Banten tersebut menemukan 32.844 botol oli palsu dari berbagai merek seperti AHM Oil dan Yamalube.

Penggerebekan dan penyitaan puluhan ribu botol oli palsu tersebut pastinya sangat menguntungkan konsumen karena mengurangi persebaran oli palsu.

Pasalnya, penggunaan oli palsu bisa membuat mesin motor jadi lebih rentan rusak.

Endro Sutarno dari Technical Service Division PT Astra Honda Motor (AHM) mengatakan, spesifikasi oli palsu yang tidak sesuai standar menjadi penyebab utamanya.

“Fungsi oli itu kan sebagai pelumas, pembersih, dan pendingin mesin juga,” ujar Endro kepada GridOto.com lewat sambungan telepon, Senin (13/12/2021).

“Kalau spesifikasinya tidak sesuai pasti kinerjanya juga tidak maksimal, hasilnya mesin jadi rentan rusak,” imbuhnya.

Ia mencontohkan, jika tingkat kekentalan atau viskositas oli palsu tadi lebih kental dari oli asli, maka sirkulasi oli di dalam mesin akan menjadi tidak lancar.

Baca Juga: Waspada Barang Palsu, Segini Harga Oli Mesin Motor Honda di Bengkel Resmi

Baca Juga: Jangan Panik! Lakukan Ini Kalau Motor Tidak Sengaja Pakai Oli Palsu

Karena oli palsu tadi terlalu kental untuk memasuki jalur oli di dalam mesin, membuat onderdil-onderdil yang ada di dalam mesin jadi tidak terlumasi dan cepat rusak karena aus.

“Atau jika kemampuan meredam panasnya tidak sebagus oli asli, maka oli palsu akan cepat menguap,” kata Endro.

“Sehingga volume oli berkurang dan membuat mesin menjadi lebih cepat panas dan lebih cepat rusak, karena daya pendingin dan pelumasan dari oli-nya juga berkurang,” lanjutnya. 

Endro juga mengatakan, kualitas oli palsu tidak se-konsisten oli asli sehingga kapan terjadinya kerusakan tadi menjadi tidak bisa ditebak.

“Kalau sedang hoki dapat oli palsu yang kualitasnya tidak terlalu jauh (dari oli asli), mungkin kerusakannya baru terjadi setelah agak lama,” ujar Endro.

“Tapi kalau sial dan dapat yang kualitasnya betul-betul jelek, kerusakannya bisa terjadi dengan sangat cepat, tahu-tahu mesin sudah berisik atau knalpot sudah ngebul,” tutupnya.