Dengan kata lain, seluruh poin peserta akan dihitung dari nol dan gelar juara akan diberikan kepada pembalap dengan jumlah poin terbanyak di masing-masing kelas selama dua hari balapan digelar.
Khusus untuk kelas MP1, 12 pembalap teratas dalam Kejurnas Piala Presiden 2021 juga berhak turun di kelas OP1 pada kejurnas berikutnya.
“Karena aturannya, pembalap expert yang turun di kelas OP1 tidak bisa turun di kelas MP1 dan begitu juga sebaliknya,” ujar Medya.
“Jadi nantinya, 12 pembalap teratas yang ada di kelas OP1 akan dipertahankan sementara sisanya akan digantikan oleh 12 pembalap teratas di kelas MP1,” tambahnya.
Perbedaan lain yang paling terasa ada tempat diadakannya Kejurnas Piala Presiden 2021 ini, yaitu di sirkuit Sentul atau kerap disebut juga ‘Sentul Besar.’
Sebelumnya kejurnas balap motor bebek lebih lazim diadakan di sirkuit Sentul Karting atau ‘Sentul Kecil.’
Tak pelak, hal tersebut memberikan tantangan tersendiri bagi para pembalap dan tim karena harus mencari gaya balap dan setting-an baru.
Mengingat sirkuit Sentul Kecil memiliki layout yang lebih technical akibat dipenuhi tikungan tajam, sementara sirkuit Sentul Besar punya karakter yang lebih cepat dan mengalir.
“Memang sengaja dipilih sirkuit Sentul agar para pembalap dan tim juga merasakan di Sentul Besar, gak melulu Sentul Kecil,” ujar Medya.
“Apalagi banyak pembalap dan tim dari daerah khususnya Sumatera dan Kalimantan yang ikut turun di sini (Piala Presiden) juga,” lanjutnya.
“Jadi sekaligus ajang cengkerama dengan teman-teman yang dua tahun belakangan ini sulit datang karena pembatasan akibat pandemi Covid-19,” tutup Medya.