Namun karena sistem double point yang diterapkan khusus di Abu Dhabi, Hamilton yang menang mendapat 50 poin tambahan untuk mengamankan gelarnya.
Selang dua tahun kemudian gantian Rosberg jadi juara F1 2016 setelah finis kedua di Abu Dhabi, unggul dari Lewis Hamilton yang menang balapan kala itu.
Lebih lanjut, F1 pun tampak sangat puas dengan komitmen Abu Dhabi Motorsports Management selaku promotornya selama ini.
Misalnya saja saat pandemi Covid-19 selama dua tahun belakangan, Abu Dhabi tetap bertahan untuk menggelar F1.
Padahal saat itu banyak sirkuit lain yang menyandang status sirkuit klasik, namun memilih mundur sebagai tuan rumah.
Yas Marina juga tidak gentar mendapat kritikan soal tata letak trek yang membosankan.
Hingga akhirnya dengan hati besar mau melakukan revisi besar-besaran, demi menggelar balapan yang lebih atraktif.
"Kami dengan senang hati mengonfirmasi akan balapan di Abu Dhabi hingga 2030 berdasarkan kontrak baru ini. Kami sangat menantikan akhir pekan ini ketika akan lebih banyak sejarah di F1 dicatatkan di sini," ungkap Stefano Domenicali, CEO F1 dilansir GridOto.com dari Planet F1.
"Abu Dhabi Motorsports Management selalu menciptakan pertunjukan yang luar biasa untuk balapan terakhir di setiap musim F1, dikombinasikan dengan perubahan yang dilakukan untuk meningkatkan level balap di Sirkuit Yas Marina. Kami sangat senang selama bertahun-tahun balapan di Abu Dhabi," jelasnya.