Penyesuaian gaya berkendara juga harus diikuti dengan medan jalan yang dilalui.
Menurut Hermas, transmisi D-CVT pada dasarnya dirancang untuk penggunaan dalam kota dengan kontur jalan landai.
"Kembali lagi ketahanan pulley set dan sabuk baja bukan dirancang untuk menahan beban torsi berlebih saat melewati tanjakan," terangnya.
Baca Juga: Canggih, Ini Jenis Transmisi CVT yang Dipakai Toyota Avanza Baru
Hal ini juga didukung dengan menghindari membawa muatan berlebih di dalam mobil.
Sehingga tidak ada beban tambahan ke girboks transmisi D-CVT selama perjalanan.
Yang terakhir dan yang terpenting adalah melakukan penggantian oli transmisi D-CVT secara berkala dan tepat waktu.
"Ganti oli transmisi D-CVT sebaiknya setiap 30.000 km maksimal," saran Hermas.
"Terutama yang sering kena macet, karena beban kerja transmisi dalam kondisi stop and go bisa dua kali lipat lebih besar dari jarak yang ditempuh," terusnya.