Nogogeni 6 Evo, Mobil Listrik yang Bisa Tembus 187,17 Km per kWh

Radityo Herdianto - Rabu, 1 Desember 2021 | 07:00 WIB

Mobil Listrik Nogogeni 6 Evo Buatan Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya (Radityo Herdianto - )

GridOto.com - Dalam ajang Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2021 beberapa waktu lalu dipamerkan sejumlah mobil listrik rancangan mahasiswa.

Salah satunya yang dipamerkan adalah mobil listrik buatan mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya.

Jika dilihat, bentuk mobil listrik yang dinamakan Nogogeni 6 Evo ini terlihat seperti UFO.

Bentuk tersebut memang dirancang oleh Dimas Andi Setiawan, Project Leader Nogogeni 6 Evo ITS Surabaya untuk mengedepankan aerodinamika yang berkaitan dengan efisiensi konsumsi energi listrik.

"Mobil ini memang diperuntukkan mengikuti kompetisi Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE)," ujarnya.

Radityo Herdianto / GridOto.com
Nogogeni 6 Evo Rancangan Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Memiliki Konsumsi Energi Listrik Sebesar 187,17 Km/kWh

Baca Juga: Mobil Balap Listrik Karya Anak Bangsa, Ini Spek yang Dipakai

Sebut saja prestasinya meraih juara 1 KMHE pada 2019, 2020, dan 2021 kelas Urban Electric hingga juara 2 Shell Eco-marathon pada 2017, 2018, dan 2019 kelas Urban Electric.

"Tercatat dalam KMHE angka konsumsi energi listrik Nogogeni 6 Evo sebesar 187,17 km per kWh," ungkap Dimas.

Jika dikonversikan dengan biaya bahan bakar RON 92 seharga Rp 9.000, berarti hanya seperenam per kWh yang Rp 1.500 (per November 2021).

Konsumsi energi listrik ini setara dengan 1.123,02 km per liter mobil bahan bakar.

Dibalik bentuknya yang mengedepankan aerodinamika untuk efisiensi energi listrik didukung dengan pemilihan komponen yang sudah diperhitungkan.

"Bodi pakai carbon fiber asli, dengan rangka aluminium hollow 606," papar Dimas.

Radityo Herdianto / GridOto.com
Bodi Carbon Fiber Asli yang Dipakai Mobil Listrik Nogogeni 6 Evo

Baca Juga: Pasang Wall Charging Buat Ngecas Mobil Listrik, Ada Perawatan Khusus?

"Jadi bobotnya sekitar 77 kilogram, lebih ringan lebih baik untuk efisiensi konsumsi energi listrik," terusnya.

Baterai yang digunakan adalah lithium iron phosphate (LiFePO4) berkapasitas 10 Ah.

Terhubung ke motor elektrik BLDC Motor dengan kekuatan 1.000 watt yang menggerakkan roda belakang.

Berdasarkan riset yang dilakukan Dimas dan tim, pemilihan baterai lithium iron disebut punya keiritan energi listrik yang lebih baik.

"Pernah pakai lithium ion, hasilnya energi lebih boros cukup jauh ketimbang lithium iron dengan energi yang setara," sebutnya.