GridOto.com - Sejumlah pemilik Wuling Cortez melayangkan surat terbuka kepada PT SGMW Motor Indonesia (Wuling Motors), buntut dari banyaknya permasalahan pada beberapa komponen mobil asal China ini.
Dalam surat tersebut pemilik Wuling Cortez yang juga tergabung dalam komunitas Cortez Mania Indonesia (CMI), meminta pertanggungjawaban atas keluhan mereka.
"Bagian kakinya bermasalah, jadi enggak nyaman dan mungkin juga berhubungan pada keselamatan berkendara," kata Taufan Hendrik, pemilik Wuling Cortez yang bedomisili di Cikarang, Jawa Barat kepada GridOto.com, Kamis (25/11/2021).
"Kaki-kaki itu meliputi lower arm, rack steer, tie rod, long tie rod, link stabilizer, dan sokbreker," sambungnya.
Taufan melanjutkan, beberapa merasakan setir Wuling Cortez yang tidak simetris mobil pada umumnya, walaupun sudah coba spooring balancing dan lainnya.
Keluhan juga kerap terjadi pada part electric window yang kadang bermasalah.
"Tidak hanya itu, unit baru Cortez mengalami Automatic Vehicle Holding (AVH) dan Electronic Stability Control (ESC) eror, meski sudah di-reset oleh bengkel resmi tetapi beberapa waktu kemudian muncul kembali," tulisnya dalam surat terbuka.
Ia mengungkapkan, rata-rata mobil yang mengalami kerusakan rutin servis di bengkel resmi dan masih dalam pemakaian yang wajar alias bukan kategori mobil capek.
Baca Juga: Tips Beli Mobil Bekas, Solusi Hemat Rack Steer Wuling Cortez Oblak
"Sebagai contoh, mobil saya sehari-hari dipakai harian buat kerja dari rumah di kawasan Jababeka ke pabrik di Lippo Cikarang, kurang lebih jarak 20-30 km pulang pergi," katanya.
"Saat ini mobil saya secara total sudah menempuh jarak kurang lebih 40 ribu km, hitungannya bukan mobil capek karena saya kerja juga nyetir sendiri dan enggak pernah bawa beban berat," terang Taufan.
Bahkan menurutnya, beberapa dealer memang mengakui komponen kaki-kaki Cortez daya tahannya kurang baik dan harus segera ditingkatkan kualitasnya.
"Jadi kalau saya perhatikan di grup media sosial CMI, banyak yang kerusakannya itu berkelanjutan. Artinya part sudah diganti tapi enggak lama rusak lagi," ujarnya
Dari keluhan tersebut, pihaknya meminta kepada Wuling Motors harus bertanggung jawab penuh dan memperbaiki kualitas produk otomotif yang dijual di Indonesia tanpa kompromi.
Kemudian dilakukan pemerataan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di bengkel resmi.
Serta memberikan kemudahan pelanggan dalam hal klaim di bengkel-bengkel resmi Wuling.
"Karena yang kami rasakan masing-masing bengkel resmi Wuling tidak memiliki standar yang sama dalam hal penanganan klaim oleh penggunanya," pungkas Taufan.
Hingga berita ini diturunkan Wuling Motors masih belum memberikan tanggapan.