Baca Juga: Pastinya Bukan Nasi Padang, Apa Sih yang Dimakan Para Pembalap di WorldSBK Indonesia 2021?
Michael van der Mark finis keenam di Race 1 WorldSBK Indonesia 2021 yang digelar dalam kondisi kering, tapi berhasil naik podium ketiga di Race 2 dalam kondisi basah.
"Motor saya memang kalah cepat saat trek sedang kering, tapi saat wet race saya bisa tampil lebih mantap," tutur Michael van der Mark.
"Yang membuat saya kagum adalah saat trek basah daya cengkeram motor lebih bagus ketimbang di race 1 di saat dry race," imbuh pembalap keturunan Indonesia itu.
Pun dengan rekan satu tim-nya yaitu Tom Sykes, yang mengaku terkejut dengan level grip yang bisa diberikan aspal sirkuit Mandalika dalam kondisi basah.
“Grip yang bisa diberikan oleh sirkuit ini di kondisi hujan membuat wet race menjadi lebih menyenangkan lagi bagi para pembalap,” ujar pembalap asal Skotlandia itu.
“Saya rasa anda juga akan mendapatkan jawaban yang sama dari seluruh rider yang turun balapan hari ini,” tambah Sykes.
Hal tersebut juga di-iyakan oleh Alvaro Bautista (Team HRC) yang menambahkan bahwa layout sirkuit Mandalika sangat enak untuk dilewati.
“Aku suka sekali layout sirkuit ini, dan tentu aja aku berharap mereka (WorldSBK) akan mempertahankan sirkuit ini tahun depan,” ujat Bautista.
Tapi tidak hanya pujian, Bautista dan para pembalap lain tetap memiliki kritisi untuk sirkuit yang dikelola oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) itu.
Misalnya, nyaris seluruh pembalap menganggap bahwa sistem drainase air di sirkuit Mandalika masih bisa lebih baik lagi.