Tapi ada juga spot saling susul yang paling menantang, yaitu ada di beberapa tikungan sebelum tikungan terakhir.
"Yang stricky ada di tikungan 16, yang ada batiknya itu, itu susah," bisik kelahiran 14 Juni 2005 ini.
"Karena kita gak bisa melihat apex-nya harus feeling tersendiri menentukan mana poin brakingnya, mana racing linenya," beber Arbi yang mulai balap sejak usia 12 tahun ini.
Wah, pantas saja di tikungan batik ini, sering sekali posisi pembalap berubah.
Beruntung kita warga +62 punya sirkuit yang seru dengan beragam karakter dan banyak titik overtake.
Baca Juga: Hasil Race 3 IATC 2021 : Herjun Firdaus Jadi Pembalap Indonesia Terbaik, Taiyo Furusato Menang