Nasib Warga Dusun Bunut yang Bertahan di Tengah Sirkuit Mandalika, Keluar dan Masuk Harus Punya Gelang 'Sakti'

Dia Saputra - Minggu, 21 November 2021 | 09:40 WIB

Lokasi Dusun Bunut yang tidak jauh dari tikungan 5, 6, 7, dan 8 sirkuit Mandalika. (Dia Saputra - )

GridOto.com - Seri pamungkas WorldSBK 2021 sedang berlangsung di sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Kemeriahan di sirkuit Mandalika sudah dimulai sejak Jumat (19/11) dan akan berlangsung hingga Minggu (21/11).

Di tengah euforia gelaran WorldSBK Indonesia 2021, ternyata ada kisah yang mungkin belum diketahui banyak masyarakat.

Kisah tersebut datang dari warga Dusun Bunut, Mandalika, Sandubaya, Kota Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Ario Cahyo Kumoro / GridOto.com
Layout sirkuit Mandalika. Punya panjang 4,3 km dan 17 tikungan.

Yups, Dusun Bunut adalah salah satu dusun terdampak pembangunan sirkuit yang jadi tuan rumah WorldSBK Indonesia 2021 ini.

Lebih tepatnya, Dusun Bunut berada tidak jauh dari tikungan 5, 6, 7, dan 8 sirkuit Mandalika.

Hingga gelaran WorldSBK Indonesia 2021 berlangsung, ada sejumlah warga yang masih menempati rumahnya di sana.

Salah satu warga Dusun Bunut yang bernama Rame mengaku kalau keluarganya terganggu dengan raungan motor para pembalap.

Baca Juga: Hasil Warm up WorldSBK Indonesia 2021 - Cuaca Mendung, Jonathan Rea Asapi Scott Redding dan Toprak Razgatlioglu

"Kalau terganggu ya pasti. Tapi mau bagaimana lagi," buka Rame yang masih bertahan di area tengah sirkuit.

Lantaran tanah mereka belum dibeli, para warga memilih bertahan di dalam venue saat WorldSBK Indonesia 2021 digelar.

Selain itu, hewan ternak seperti sapi milik warga yang mayoritas adalah nelayan juga 'terpenjara' di area tengah sirkuit.

Namun pihak Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) selaku pengelola Sirkuit Mandalika mewanti-wanti agar sapi diikat selama event berlangsung. 

"Sapi di sini semuanya terikat. Banyak juga yang sudah dimasukan ke kandang karena panitia sudah mewanti-wantinya," tutur Rame.

Agar memiliki akses keluar dan masuk area sirkuit, warga Dusun Bunut harus memakai gelang 'sakti' atau gelang pengenal sob.

Kompas TV
Gelang yang dipakai warga supaya bisa masuk dan keluar di kawasan Sirkuit Mandalika

Tanpa gelang tersebut, jangan harap mereka bisa melewati penjagaan ketat sirkuit Mandalika selama WorldSBK Indonesia berlangsung.

Meski begitu, sejatinya warga setempat sudah bersedia meninggalkan rumahnya di Dusun Bunut dan pindah ke daerah lain.

Baca Juga: Dijamin Belum Banyak yang Sadar, Layout Sirkuit Mandalika Ternyata Mirip Pulau Lombok

Soal uang ganti rugi pembayaran tanah, ITDC dan warga juga sudah sepakat di angka Rp 75 juta per are (100 meter persegi).

Suprayadi (warga Dusun Bunut lainnya) menjelaskan, rata-rata warga setempat memiliki lebih dari 20 are untuk satu keluarga besar (lebih dari satu KK). 

Kompas TV.com
Warga menonton WorldSBK Indonesia 2021 di tengah kawasan Sirkuit Mandalika

"Harga tanah sudah disetujui Rp75 juta per are. Tapi ini ada bangunan, dan mereka belum kasih harga untuk bangunannya," sambung Suprayadi.

Sebelumnya, pembebasan lahan juga sempat menghambat pengerjaan drainase yang tidak jauh dari tikungan 13 di sirkuit Mandalika.

Alhasil pengerjaan drainase di sisi kanan track line sempat terputus dan harus menunggu beberapa rumah warga dibongkar.

Permasalahan tersebut pun berhasil diatasi dan para warga yang sempat bertahan bersedia direlokasi.