Tak Ingin Bermasalah Soal Kredit Kendaraan, Ini Tips Dari Ketua APPI

Hendra - Jumat, 19 November 2021 | 13:56 WIB

GIIAS 2021. Kenali diri saat membeli kredit kendaraan agar tidak macet. (Hendra - )

GridOto.com- Meski tak banyak, tapi nasabah yang bermasalah dengan kredit ada.

Jumlah kredit bermasalah alias Non Performing Loan (NPL) tidak lebih dari 3 persen.

Menurut Suwandi Wiratno, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia, angka tersebut masih aman. 

"Kinerja lembaga pembiayaan masih sangat baik dengan angka segitu," ungkap Suwandi Wiratno. 

Meski secara persentase kecil, tetapi menurut Suwandi nasabah yang bermasalah ini cukup mengganggu. 

Untuk menghindari terjadinya NPL ini, dalam gelaran Ngobrol Virtual beberapa waktu lalu Suwandi memberikan tipsnya. 

"Ada 2 hal utama yang perlu diperhatikan. Pertama, kenali kondisi keuangan diri. Kedua, kebutuhan akan kendaraan," bilangnya. 

Menurut Suwandi Wiratno, dengan mengenali kondisi keuangan maka kemungkinan gagal bayar bisa dihindari. 

Baca Juga: Jangan Protes Kalau Bunga Cicilan Kredit Motor Lebih Besar Dari Mobil, Alasannya Bisa Bikin Tepok Jidat

Baca Juga: Simulasi Kredit KTM Duke 250 2021 Motor Naked Sport 250 cc Anti-Mainstream, Angsuran Mulai Rp 2 Jutaan

Bagi karyawan menerima gaji atau pebisnis mendapatkan penghasilan yang dihitung bulanan.

"Buatkan pos pengeluaran utama yang wajib dikeluarkan tiap bulan dan masukan ke dalam 3 amplop warna yakni merah, kuning dan hijau," bilang Suwandi. 

Misalnya, kebutuhan makan seperti beras, lauk pauk, kemudian bayar listrik, telepon. 

"Kebutuhan sekolah anak, les. Ini semua pengeluaran wajib tiap bulan," bilangnya. 

Lalu seluruh uang untuk kebutuhan itu diletakkan di amplop merah.

Nah, amplop merah ini uang yang tidak bisa diutak-atik.

"Karena ini pengeluaran wajib," jelasnya. 

Kemudian setelah ada sisa dari amplop merah, sisa uangnya dimasukkan ke dalam amplop kuning. 

"Amplop kuning ini digunakan sewaktu-waktu misalnya, kondisi darurat sakit. Penggunaannya agak longgar lantaran kebutuhan amplop kuning tidak seperti amplop merah yang rutin," jelasnya. 

Setelah ada sisa masukan ke amplop hijau. 

"Dimana ini dana yang bisa digunakan untuk kondisi fun. Misal, rekreasi dan sejenisnya. Dana di amplop hijau ini sifatnya rileks. Bisa uang lebih untuk ditabung juga," bilangnya. 

Nah dengan memiliki 3 jenis amplop ini, maka, kita bisa mengetahui kondisi keuangan diri. 

"Paling mudahnya bisa juga gunakan rumus, cicilan tidak boleh melebih 30 persen dari pendapatan. Dengan demikian, jika memaksa melebih batas bahaya. Kemungkinan terjadi gagal bayar sangat besar," bilangnya. 

Untuk kebutuhan kendaran juga penting menghindari NPL. 

"Kalau mampu membeli mobil dengan cicilan Rp 2 juta sebulan, jangan melebih dari angka itu," jelasnya. 

Carilah besarnya cicilan sesuai dengan kemampuan.

"kalau mobil baru tidak ada yang sesuai cicilan, turunkan ke mobil bekas dan seterusnya," bilangnya. 

Kalau tidak nabunglah terlebih dahulu untuk mencapai uang muka besar.

"Sehingga cicilan bisa lebih kecil," paparnya. 

Kalau semua dilakukan menurut Suwandi, potensi terjadinya kredit macet bisa diminimalkan.