Riset Oxford Economics pada 2019 memprediksikan bahwa kedua teknologi tersebut akan mencapai kesempurnaan pada 2030.
Saat ini, beberapa pelaku industri pun mulai mengembangkan inovasi-inovasi tersebut. Salah satunya, Hyundai Motors Indonesia.
Dalam rangka mengurangi emisi gas karbon, negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) membuat kesepakatan bersama, yakni Paris Agreement pada April 2016. Indonesia menjadi salah satu negara yang menandatangani kesepakatan tersebut.
Hyundai Motors Indonesia mendukung upaya tersebut dengan bertransformasi menjadi perusahaan mobilitas yang peduli akan hal tersebut melalui Driving Meaningful Innovation.
Baca Juga: Cara Jitu Ubah Honda Supra X 'Bapak' Tampil Modis dan Terlihat Mewah
Dalam hal mobilitas ramah lingkungan, Hyundai Motors Indonesia. telah menghadirkan kendaraan ramah lingkungan, IONIQ Electric dan KONA Electric.
Kedua kendaraan ramah lingkungan ini sepenuhnya digerakan oleh tenaga listrik. Bahan bakar kedua electric vehicle (EV) ini adalah baterai Lithium Ion Polymer yang nantinya berfungsi sebagai generator listrik. Hadirnya kedua EV tersebut guna mewujudkan clean mobility.
Keduanya disematkan mesin cerdas bernama electric control power unit (EPCU). Kehadiran mesin ini membuat konsumsi listrik dan elektronik berjalan seimbang sehingga penggunaannya cenderung lebih awet.
Untuk menjamin keselamatan berkendara maupun pengisian daya, Hyundai tidak lupa menyematkan teknologi vehicle cooperative control serta active protection yang bertugas untuk mendeteksi sekaligus memutus aliran listrik.