Buntut Asia Talent Cup di Sirkuit Mandalika Diundur, MGPA Minta Maaf, Dyan Dilato Mundur dari Head of Sporting Operation

Muhammad Rizqi Pradana - Selasa, 16 November 2021 | 12:50 WIB

Idemitsu Asia Talent Cup (IATC) (Muhammad Rizqi Pradana - )

Baca Juga: Geger Ajang ATC 2021 di Sirkuit Mandalika Dijadwal Ulang, Begini Fakta-faktanya

Selain meminta maaf, MGPA juga menyatakan pengunduran diri Head of Operation Sporting mereka yaitu Dyan Dilato per 15 November 2021 kemarin.

Seperti disebutkan di atas, salah satu faktor yang menyebabkan pembatalan ajang ATC 2021 di sirkuit Mandalika adalah kekurangan tim flag marshal.

Saat sesi FP1 dan 2 hingga kualifikasi, petugas flag marshal lengkap berada di sirkuit Mandalika.

Namun, jumlah marshal ternyata kurang dari yang telah ditentukan oleh FIM menjelang balapan akibat ada beberapa marshal yang kecewa dengan penyelenggara.

Mengingat urusan marshal menjadi salah satu tanggung jawab Dyan Dilato selaku Head of Operation Sporting, MGPA pun mengumumkan pengunduran diri Dyan.

KOMPAS.com/FATHAN RADITYASANI
Dyan Dilato di resmi dipecat dari Mandalika Grand Prix Association (MGPA) usai berperilaku buruk kepada Marshal.

“Kami atas nama perusahaan penyelenggara mohon maaf atas perkataan beliau yang menyakiti hati masyarakat NTB terutama tim marshal,” ujar Ricky lagi dalam kesempatan yang sama.

Dijelaskannya, MGPA paham bahwa menghina dan apapun yang terjadi di lapangan bukanlah hal yang profesional. 

“Maka dari itu, beliau secara resmi telah mengundurkan diri dari MGPA dan kedepannya segala sesuatu yang dilakukan beliau tidak lagi menjadi tanggung jawab MGPA,” lanjut Ricky.

Tapi selain itu, Ricky menegaskan bahwa kondisi sirkuit bernama lengkap Pertamina Mandalika International Street Circuit tersebut tidak menjadi permasalahan.

Hal tersebut terbukti dengan terselenggaranya sesi latihan dan kualifikasi ATC 2021 yang sudah sempat berjalan.

Pihaknya juga turut menjabarkan pembagian beberapa wewenang terkait penyelenggaraan Asia Talent Cup dan WorldSBK Indonesia 2021 nanti.

ITDC Group bertugas menyiapkan infrastruktur jalan serta sarana prasarana kelengkapannya dengan berkoordinasi dan sesuai dengan standar internasional.

Penyusunan jadwal atau rundown balap merupakan wewenang dari Dorna Sports.

Sementara perekrutan dan penyiapan marshal sepenuhnya menjadi tanggung jawab IMI selaku regulator olahraga otomotif di Indonesia, anggota FIM.

"Belajar dari kejadian ini, kami mengupayakan agar event WorldSBK dan ATC bisa berjalan dengan lebih baik lagi,” ucap Ricky.

Dirinya mewakili MGPA memohon doa dan dukungan dari semua pihak agar semuanya dapat berjalan dengan lancar.

"Kami harap ke depannya hubungan dan kerjasama MGPA dengan masyarakat semakin baik serta berhasil menyelenggarakan event balap internasional di sirkuit kebanggaan Indonesia khususnya warga NTB ini,” tutup Ricky.