"Saat ini sudah jajal 72 km. Untuk itu pengendara hanya perlu merogoh koceknya Rp 10.000," ujar Darmawan.
Bandingkan dengan BBM konvensional yang butuh biaya sekitar Rp 60 ribu untuk jarak tempuh yang sama.
"Menggunakan mobil listrik pun tidak ada kendala apa-apa. Saya merasakan sendiri bagaimana tarikan mobil ini yang sangat responsif," paparnya.
Menurutnya, berkendara dengan mobil listrik juga nyaman.
"Tidak bising, pokoknya enak," ungkapnya.
Selain itu, penggunaan mobil listrik banyak membawa manfaat jika dilakukan secara masif.
Pertama, kata dia cita-cita negara untuk mengurangi emisi karbon bisa terasa lebih cepat.
Bensin memiliki berat jenis sekitar 0,8, jadi 1 liter bensin beratnya 800 gram.
Kandungan karbonnya 90 sekian persen, tapi bukan berarti total karbon yang dihasilkan 700 sekian gram.
"Nanti dulu, ada namanya oksidasi karena kalau mobil internal combustion engine nanti ada yang namanya combustion. 1 mol karbon ditambah 2 mol oksigen, coba hitung dari periodic table oksigennya butuh 1,6 kg, jadi ada 2,4 kg emisi CO2 untuk 1 liter bensin," paparnya.