GridOto.com - Jadi juara dunia MotoGP 2021, Fabio Quartararo telah mempersembahkan titel ke-18 buat Yamaha di kelas premier.
Pada era 500 cc ada Wayne Rainey (1990, 1991, 1992), Eddie Lawson (1984, 1986, 1988), Kenny Roberts (1978, 1979, 1980) dan Giacomo Agostini (1975).
Lalu di era modern MotoGP, ada Valentino Rossi (2004, 2005, 2008, 2009), Jorge Lorenzo (2010, 2012, 2015) dan barulah Quartararo di 2021.
Managing Director Yamaha MotoGP, Lin Jarvis, tak bisa menyembunyikan rasa bahagia dan bangganya dengan titel yang sudah ditunggu sejak 2016 ini.
"Ketika kami merekrut Fabio ke tim pabrikan di 2021, kami merasa yakin soal talentanya," ungkap Jarvis dilansir GridOto.com dari Speedweek.com.
"Ada beberapa perubahan baginya sebelum musim dimulai. Dia harus terbiasa dengan tim baru dan pada saat yang sama mendapat tekanan besar dari media sebagai pembalap utama," lanjutnya.
Jarvis pun dibuat takjub, karena Quartararo tetap bisa menjaga dirinya dari tekanan.
Bahkan, Quartararo langsung tampil menggebrak sejak awal musim dan menjadi favorit untuk perebutan titel juara.
Baca Juga: Fabio Quartararo Ogah Pakai Hak Istimewanya di MotoGP 2022, Lho Ikutin Valentino Rossi Nih?
Baca Juga: Berbeda dengan Fabio Quartararo, Lin Jarvis Merasa Gelar Jorge Lorenzo di MotoGP 2015 Enggak Nikmat
Tapi musim 2021 tak sepenuhnya lancar bagi Quartararo, terutama saat finis ke-13 di Jerez gara-gara masalah arm pump.
"Itu masa sulit buat Fabio, insiden itu sebenarnya bisa memukulnya dengan telak, tapi ternyata hal itu tidak mengganggunya sama sekali," ungkap Jarvis.
Lebih lanjut lagi, Jarvis menilai Quartararo punya kesamaan dengan Valentino Rossi yang akhirnya membuatnya jadi juara dunia.
"Kekuatan mental Fabio membuat kami kagum. Dia tidak membiarkan batu rintangan menghalangi dan mempertahankan keinginan untuk menang," sambungnya.
"Pada saat yang sama, dia selalu bisa bersenang-senang di atas motor. Itu kombinasi yang tak pernah terlihat sejak terakhir ada di Valentino Rossi," tegas Jarvis.