"Sekarang publik sudah mulai menikmati suatu kecelakaan. Tiap kali ada kecelakaan selalu diviralkan, dishooting bagian-bagian yang mengerikan. Dan dengan bangganya menjadi komentator yang menyiarkan secara langsung dan terdepan," bebernya.
Hanya untuk mengejar eksistensi tanpa melihat kondisi yang direkam, merasa bangga karena sudah mengeshare video atau foto korban yang justru tidak dia tolong.
Menolong korban memang tak boleh sembarangan, namun bukan berarti kita harus ‘membiarkannya’ terkapar.
Djoko mengaku, permasalahan keselamatan jalan tidak hanya dihadapi dalam skala nasional saja, tetapi juga menjadi masalah global.
Setiap tahun, terdapat sekitar 1,3 juta jiwa meninggal akibat kecelakaan lalu lintas, atau lebih dari 3.000 jiwa per harinya.