Pengerjaan Konstruksi Sudah di Atas 90 Persen, Jalan Tol Manado-Bitung Seksi 2B Ditargetkan Beroperasi Penuh Akhir 2021

Muhammad Ermiel Zulfikar - Kamis, 21 Oktober 2021 | 20:20 WIB

Jalan Tol Manado-Bitung Seksi 2B Ruas Simpang Susun (SS) Danowudu-Bitung Ditargetkan Beroperasi Penuh Akhir 2021. (Muhammad Ermiel Zulfikar - )

GridOto.com - Berbagai upaya terus dilakukan PT Jasamarga Manado Bitung (JMB), untuk mempercepat pembangunan Jalan Tol Manado-Bitung Seksi 2B Ruas Simpang Susun (SS) Danowudu-Bitung.

Adapun ruas terakhir dari jalan tol pertama di Sulawesi Utara tersebut ditargetkan rampung pengerjaan kontruksinya dan beroperasi penuh pada akhir 2021 ini.

Dengan begitu, ruas tol yang memiliki panjang 13,5 Km tersebut akan melengkapi tiga ruas yang sebelumnya telah beroperasi sejak September 2020 lalu.

Charles Lendra, selaku Direktur Utama JMB menjelaskan, progres konstruksi untuk Seksi 2B Ruas SS Danowudu-Bitung mencapai 90,72 persen dengan progress pembebasan lahannya telah mencapai 98,63 persen hingga minggu ketiga Oktober 2021.

"Untuk seksi 2B SS Danowudu–Bitung ini kami optimis menyelesaikan konstruksi di bulan November 2021 dan kami berharap dapat segera dioperasikan pada akhir tahun ini sesuai dengan target yang ditetapkan," papar Charles dalam siaran resmi yang dikirimkan Jasa Marga, Kamis (21/10/2021).

"Untuk pembebasan lahan, kami terus berkoordinasi dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk mempercepat pembebasan lahan yang masih tertunda," lanjutnya.

Charles menambahkan, fokus pekerjaan JMB untuk Seksi 2B Ruas Danowudu-Bitung saat ini melakukan identifikasi lahan yang belum rampung proses pembayarannya.

Selain itu, ada juga proses pengerjaan konstruksi jembatan Ranowulu dan AA Maramis yang masih dalam tahap pengerjaan oleh kontraktor.

Baca Juga: Pemerintah Setujui Usulan Proyek Jalan Tol Manado-Amurang, Diperkirakan Punya Bentang Sejauh 74 Km

Baca Juga: Jalan Tol Manado-Bitung Masih Belum Selesai, Target Beroperasi Sepenuhnya Akhir 2021 Mendatang

"Sejak Agustus 2021 lalu kami terus melakukan berbagai upaya percepatan pembebasan lahan, di antaranya rapat mediasi permasalahan lahan lokasi Jembatan A.A Maramis bersama dengan Warga Pemilik Lahan, PT JMB, PT Pembangunan Perumahan (PP), Polres Bitung, BPN dan PPK pembebasan lahan," tutur Charles lagi.

"Selanjutnya kami juga mengadakan rapat pembahasan tindak lanjut lahan yang bermasalah dengan PPK Pembebasan Lahan Manado Bitung, PT PP dan Konsultan Pengawas. Hingga yang terkini, kami juga mengadakan Musyawarah Penetapan Ganti Kerugian oleh BPN, PPK, Asdatun dan Polres Bitung," pungkasnya.

Untuk diketahui, total panjang Jalan Tol Manado-Bitung adalah 39 Km yang dibangun dengan konsep Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU).

Jalan tol ini terdiri dari dua seksi, Seksi 1 Manado-Airmadidi sepanjang (14 Km) yang dibangun Pemerintah dan Seksi 2 Airmadidi-Bitung (25 Km) yang dibangun JMB.

Jalan Tol Manado-Bitung yang dibangun sejak tahun 2017 memiliki total investasi sebesar Rp4,95 Triliun dengan masa konsesi 40 tahun.

Nantinya jika terhubung secara penuh, jalan tol ini akan terintegrasi serta mempermudah akses menuju Pelabuhan Internasional Bitung, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung hingga sebagai pendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Manado-Bitung-Likupang.

Keberadaan jalan tol pertama di Sulawesi Utara ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas wilayah dan daya saing investasi di provinsi yang dikenal dengan julukan Bumi Nyiur Melambai ini.