Tak Melulu Menggemaskan, Maskot Michelin Pernah Tampil Menyeramkan Hingga Mengisap Cerutu

Ditta Aditya Pratama,Dia Saputra - Rabu, 20 Oktober 2021 | 19:51 WIB

Michelin hilangkan pembungkus plastik pada ban motor dan mobil buatannya. (Ditta Aditya Pratama,Dia Saputra - )

 

GridOto.com - Para pencinta otomotif mungkin sudah tak asing lagi bila mendengar nama Michelin.

Yups, Michelin adalah salah satu produsen ban terbesar di dunia yang berkantor pusat di Prancis.

Dalam perjalanannya hingga sukses seperti sekarang, Michelin juga memperkenalkan diri melalui maskotnya.

Maskot Michelin yang memiliki nama Bibendum pun terus berevolusi dari waktu ke waktu.

Perjalanan maskot Michelin memang panjang banget, saat ini saja sudah berusia 123 tahun di 2021 ini.

www.logodesignlove.com
Logo Michelin yang pakai kacamata dan menghisap cerutu

Bibendum lahir pada 1898 silam di tangan seorang seniman bernama Marius Rosillon yang kerap menggunakan nama samaran O’Galop.

Sebelum memiliki logo, pendiri Michelin yaitu dua bersaudara Edouard dan Andre Michelin mengamati tumpukan ban.

Mengetahui hal itu, dua bersaudara ini berpendapat kalau dikasih kaki dan tangan, jadi kayak orang tuh tumpukan ban.

Baca Juga: Michelin Tetap Jadi Suplier Ban di MotoGP Meski Sering Dikomplain Pembalap, Ini Rangkuman Dramanya

Baca Juga: Sedang Dapat Kritikan, Michelin Perpanjang Kontrak Sebagai Pemasok Ban MotoGP, Sampai Kapan?

Kalau ngomongin sejarah terciptanya maskot Michelin berasal saat O'Galop memperlihatkan poster buatannya yang aslinya dibuat untuk sebuah perusahaan pembuat bir namun ditolak.

O'Galop menawarkan desain tersebut kepada Andre Michelin dan berkata, anggap saja ini tumpukan ban yang punya tangan dan kaki, seperti bayangan Andre Michelin dulu.

Sejak jaman dahulu hingga sekarang, Michelin Man sudah berevolusi berulang kali sob.

Karena zaman dulu Michelin sering menyewa banyak seniman untuk menggambar Bibendum, kadang desain maskot tersebut tampak beda-beda.

Dari ada yang pakai kacamata, menghisap cerutu, sampai ada juga yang pakai jubah ala suku Bedouin di Afrika.

Desain paling ekstrem mungkin pada tahun 1912 saat Michelin Man dibuat menjadi berwarna hitam.

TheDrive.com
Michelin Man atau punya nama lain Bibendum

Karena pada saat itu, teknologi memungkinkan untuk mencampur karbon ke dalam karet ban yang membuat ban jadi lebih kuat dan warnanya jadi hitam.

Saat mengusung warna hitam, Bibendum pun terlihat menyeramkan bagi sebagian masyarakat yang melihatnya.

Tapi desain Bibendum yang berwarna hitam enggak bertahan lama dan akhirnya balik lagi pakai warna putih.

Hingga saat ini, Bibendum selalu tampil dengan balutan warna putih dan terlihat menggemaskan.