GridOto.com - Ini dia dua referensi modifikasi Isuzu Panther Grand Touring jadi gagah dan lebih bertenaga.
Modifikasi Isuzu Panther Grand Touring (GT) yang pertama ialah milik Feri Feriza yang diklaim tak sekadar sporty tapi juga lebih bertenaga dan mudah dijinakkan saat ngebut.
"Ini diajak lari 140 km/jam buat nikung masih kuat dia (Panther), enggak limbung," klaim Feri antusias.
Klaim ini bukan asal sebut, pasalnya Panther Grand Touring berkelir hitam ini sudah rombak total set up kaki-kakinya.
"Jadi ternyata buat Panther itu karakter sokbrekernya harus yang rebound-nya smooth. Jadi kalau ditekan keras tapi baliknya enggak langsung hentak tapi recover pelan-pelan. Nah itu gue nemu karakter seperti itu di sokbreker Fomoco, punya Ford Everest," beber Feri soal sokbreker mobilnya.
Tapi Feri tak serta-merta langsung menemukan sokbreker Fomoco, dalam prosesnya ia sempat menggunakan Bilstein, Monroe, dan lain beberapa produk lain, "Itu kenapa lama dapat racikan kaki-kaki seperti sekarang," tegasnya lagi.
Pada per daun ini lantas di-roll ulang hingga bentuknya lebih parabolic atau lebih melengkung, "Alasannya lebih untuk ngejar kenyamanannya," papar Feri.
Selain handling yang diklaim makin mantap, mesin diesel konvensional 4JA1-L 2.500 cc pada Isuzu Panther GT ini sudah diracik ulang.
Power maksimal yang bisa diproduksi diesel konvensional ini aslinya hanya 80 dk pada 3.500 rpm, sedangkan torsinya jauh lebih besar yakni 192 Nm di 1.800 rpm.
"Jadi udah di-blue print engine supaya lebih ringan napasnya," terang Feri Feriza, pemilik Panther GT. "Sempat iseng sih jajal terakhir 0-100 km/jam dapat di 12 detik hahaha...," tambahnya.
Yang paling rumit justru hadir dari exhaust system dengan konstruksi meliuk-liuk dengan tambahan beberapa drone killer.
Modifikasi Isuzu Panther GT yang kedua ialah milik Arya Bimantara yang memberi sentuhan baru pada mesin berupa turbocharge anyar.
"Mesinnya sekarang udah dipasangin turbo baru. Udah ganti turbo," buka pemilik mobil yang akrab disapa Arya.
Namun dirasa kurang bagi Arya, apalagi dengan kapasitas meisn sebesar 2.500 cc yang hanya mampu memproduksi tenaga sebesar 80 dk dan torsi 170 Nm.
Apalagi sentuhan lain juga diberikan untuk mendukung performa turbocharger lansiran Ihi Rhf4.
Makanya mesin diesel konvensional ini sampai harus dipasangi intercooler dari Apexi dengan custom piping.
Selain itu support lain yang di-upgrade untuk menjaga temperatur mesin yakni radiator 3ply.
"Jadi filter udah pakai open filter K&N, filter solar Isuzu Borneo, terus juga rotorhead gue ganti," beber Arya.
Sistem pembuangannya menggunakan full custom exhaust system, "Full custom gue bikin buangan samping," ucapnya menukas.
Nah, biar aman pengereman pun mengalami upgrade di bagian disc brake pakai buatan Thailand.
"Biar gak senin-kamis lagi ngeremnya hahahaha...," tutup Arya. Berikut video modifikasi Isuzu Panther Grand Touring keduanya.