Power maksimal yang bisa diproduksi diesel konvensional ini aslinya hanya 80 dk pada 3.500 rpm, sedangkan torsinya jauh lebih besar yakni 192 Nm di 1.800 rpm.
"Jadi udah di-blue print engine supaya lebih ringan napasnya," terang Feri Feriza, pemilik Panther GT. "Sempat iseng sih jajal terakhir 0-100 km/jam dapat di 12 detik hahaha...," tambahnya.
Aditya Pradifta
Mesin diesel konvensional Isuzu Panther Grand Touring
Yang paling rumit justru hadir dari exhaust system dengan konstruksi meliuk-liuk dengan tambahan beberapa drone killer.
Rianto Prasteyo
Modifikasi Isuzu Panther Grand Touring diklaim stabil diajak menikung kencang
Modifikasi Isuzu Panther GT yang kedua ialah milik Arya Bimantara yang memberi sentuhan baru pada mesin berupa turbocharge anyar.
"Mesinnya sekarang udah dipasangin turbo baru. Udah ganti turbo," buka pemilik mobil yang akrab disapa Arya.
Aditya Pradifta
Modifikasi Isuzu Panther Grand Touring tanam turbo baru
Namun dirasa kurang bagi Arya, apalagi dengan kapasitas meisn sebesar 2.500 cc yang hanya mampu memproduksi tenaga sebesar 80 dk dan torsi 170 Nm.
Aditya Pradifta
Modifikasi mesin 4JA1 milik Isuzu Panther Grand Touring