Pasokan Mobil Terbatas, Mazda Indonesia Turunkan Target Penjualan Jadi Segini Gara-gara Krisis Chip Semikonduktor

Muhammad Mavellyno Vedhitya - Rabu, 6 Oktober 2021 | 16:05 WIB

Mazda Indonesia turunkan target penjualan karena pasokan terbatas (Muhammad Mavellyno Vedhitya - )

GridOto.com - Krisis chip semikondutor yang melanda otomotif global membuat Mazda Indonesia melakukan penyesuaian target.

Pasalnya, hal tersebut membuat pasokan mobil baru Mazda ke Indonesia menjadi terbatas.

Mazda Indonesia sendiri berencana untuk menunkan target penjualan Mazda di 2021 ini.

Managing Director PT Eurokars Motor Indonesia (EMI), Richy Thio mengatakan kalau di tahun ini Mazda Indonesia menargetkan 4.000 unit terjual dari semua model.

"Dikarenakan adanya keterbatasan pasokan, kami harapkan target berada di angka 3.800 sampai 3.900 unit tahun ini," ujar Ricky di Jakarta, Selasa (5/10/2021).

Lebih lanjut, Ricky percaya bahwa tidak menutup kemungkinan kalau Mazda Indonesia bisa mencapai target awal penjualan di 2021 ini.

Namun dengan syarat, produksi dan pasukan mobil baru dari Jepang dapat kembali normal.

Sangat disayangkan, krisis chip semikondutor ini sangat berdampak terhadap penjualan mobil Mazda di Tanah Air.

Baca Juga: Dibanderol Rp 500 Jutaan di Eropa, Akankah Mobil Listrik Mazda MX-30 Masuk ke Indonesia?

Baca Juga: Mazda Indonesia Akui Penjualan Turun di Masa Pandemi, Salah Satunya Gara-gara Krisis Chip Semikonduktor

Terbatasnya jumlah pasokan mobil baru dari pusat membuat konsumen harus menunggu lama unit yang sudah dipesan.

Bahkan, konsumen harus menunggu hingga empat bulan lamanya dikarenakan masalah tersebut.

Padahal, disampaikan oleh Ricky kalau yang membuat Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) sudah cukup banyak.

"Sebenarnya SPK sudah banyak, tapi karena memang kita tidak punya pasokan, jadi volume penjualannya kecil," katanya.

Sampai saat ini, Mazda Indonesia pun belum mengetahui kapan krisis chip semikonduktor ini akan berakhir. 

"Ya semoga saja cepat berakhir masalah krisis chip semikonduktor ini, jadi pasokan kembali normal," tutup Ricky.