Sebelum Ada BeAT dan Model Lainnya, Ini Skuter Pertama yang Pernah Dibikin Honda, Namanya Juno

Ruditya Yogi Wardana - Rabu, 22 September 2021 | 10:05 WIB

Honda Juno generasi pertama. (Ruditya Yogi Wardana - )

GridOto.com - Pabrikan motor asal Jepang, Honda memang punya line-up skuter yang beragam di dunia.

Contohnya di pasar Indonesia saja ada Honda Vario, BeAT, Forza 250, PCX dan lain-lainnya.

Tapi siapa sangka, sebelum memproduksi Vario, BeAT, PCX dan model lainnya, pabrikan berlogo sayap ini sudah pernah bikin skuter dengan nama Juno beberapa dekade lalu.

Lebih menariknya lagi, skuter Honda Juno ini hadir dalam dua generasi dengan desain yang sangat berbeda lo.

Melansir dari Motorscooterguide.net, Honda Juno pertama kali diproduksi Honda di Jepang pada 1954 silam.

Pada saat itu, Honda ingin mencoba membuat skuter tandingan guna melawan dominasi Fuji Rabbit dan Mitsubishi Silver Pigeon di pasar Jepang.

Alih-alih membuat skuter yang simpel dan mungil, pabrikan asal Negeri Sakura ini justru mendesain Juno dengan dimensi yang jumbo.

Belum lagi ada tambahan windshield dengan ukurang besar di depan yang membuat tampilan Honda Juno semakin terlihat besar.

Baca Juga: Tak Hanya Scoopy dan Genio, Honda Pernah Produksi Skutik Retro Bermesin Mungil, Cuma 50 Cc

Saat pertama kali meluncur di pasar Jepang, Honda Juno hadir dalam tiga varian, yakni K, KA dan KB.

Urusan dapur pacunya, untuk tipe K dibekali mesin 4-tak 1 silinder dengan kapasitas 189 cc bertenaga 7,5 dk.

Sedangkan untuk tipe KA dan KB dipasangkan mesin 4-tak 1-silinder 220 cc yang sanggup memuntahkan tenaga 9 dk.

Kedua mesin tersebut kemudian dipadukan dengan transmisi manual 3-percepatan untuk mengalirkan tenaga ke roda belakang.

world.honda.com
Tampilan keseluruhan Honda Juno generasi pertama.

Meski punya mesin besar dengan bodi bongsor, sayang seribu sayang Honda Juno generasi pertama ini tidak bertahan lama di pasar Jepang.

Saking parah gagalnya, bahkan mantan Wakil Presiden Eksekutif Honda pada saat itu, Kihachiro Kawashima menyebut Juno sebagai kegagalan yang luar biasa.

Wajar saja, rangka baja kombinasi dengan panel bodi Fibre-Reinforced Plastic (FRP) pada skuter lawas Honda ini membuat bobotnya berat.

Belum lagi mesinnya yang besar dianggap gampang panas dan harganya pada saat itu dinilai terlalu tinggi.

Dengan masalah-masalah ini, enggak heran kalau Honda Juno hanya terjual 5.856 unit saja dan dihentikan produksinya pada 1955.

Baca Juga: Gak Cuma Buat Skutik, Honda Beat Juga Dipakai Jadi Nama Kei Car Asal Jepang Lo, Ini Fakta Menariknya

Walau gagal dengan Juno generasi pertama, pendiri Honda yakni Soichiro Honda sepertinya belum kapok untuk membuat skuter lagi.

Hal tersebut dibuktikan dengan munculnya Honda Juno generasi kedua yang mulai diproduksi pada 1961 silam.

Hadir dalam dua varian, yakni M80 dan M85, Juno generasi kedua punya banyak ubahan yang membuatnya sangat berbeda dengan pendahulunya.

Kalau diperhatikan lebih detail lagi, garis desainnya agak mirip dengan seri Cub yang sukses di pasar dunia pada era 1960-an.

Bonhams.com
Honda Juno generasi kedua.

Lalu ada perbedaan konstruksi bodinya dibandingkan pendahulunya, mengingat Juno generasi kedua menggunakan sasis monokok, sementara generasi pertamanya belum.

Berikutnya pada dapur pacunya, Honda Juno M80 sudah pakai mesin 4-tak boxer 2-silinder 125 cc yang menghasilkan tenaga 11 dk.

Sementara untuk Juno M85 dibekali dengan mesin 4-tak boxer 2-silinder 170 cc yang bisa menghasilkan tenaga 12 dk.

Buat mengalirkan tenaga dari mesin ke roda belakang, Honda menyematkan girboks HST (Hydrostatic Transmission) yang pengoperasiannya di setang sebelah kiri, agak mirip seperti punyaVespa.

Kedati sudah mengalami perubahan drastis, Honda Juno generasi kedua tetap saja tidak sukses di pasar Jepang.

Selama masa produksinya dari 1961 hingga 1963, hanya ada sebanyak 5.880 unit saja yang sukses terjual ke konsumen.