Walau gagal dengan Juno generasi pertama, pendiri Honda yakni Soichiro Honda sepertinya belum kapok untuk membuat skuter lagi.
Hal tersebut dibuktikan dengan munculnya Honda Juno generasi kedua yang mulai diproduksi pada 1961 silam.
Hadir dalam dua varian, yakni M80 dan M85, Juno generasi kedua punya banyak ubahan yang membuatnya sangat berbeda dengan pendahulunya.
Kalau diperhatikan lebih detail lagi, garis desainnya agak mirip dengan seri Cub yang sukses di pasar dunia pada era 1960-an.
Lalu ada perbedaan konstruksi bodinya dibandingkan pendahulunya, mengingat Juno generasi kedua menggunakan sasis monokok, sementara generasi pertamanya belum.
Berikutnya pada dapur pacunya, Honda Juno M80 sudah pakai mesin 4-tak boxer 2-silinder 125 cc yang menghasilkan tenaga 11 dk.
Sementara untuk Juno M85 dibekali dengan mesin 4-tak boxer 2-silinder 170 cc yang bisa menghasilkan tenaga 12 dk.
Buat mengalirkan tenaga dari mesin ke roda belakang, Honda menyematkan girboks HST (Hydrostatic Transmission) yang pengoperasiannya di setang sebelah kiri, agak mirip seperti punyaVespa.
Kedati sudah mengalami perubahan drastis, Honda Juno generasi kedua tetap saja tidak sukses di pasar Jepang.
Selama masa produksinya dari 1961 hingga 1963, hanya ada sebanyak 5.880 unit saja yang sukses terjual ke konsumen.