Capung Merah, Yamaha XSR 155 Bergaya Scrambler, Hasil Karya Deus Bali

Fedrick Wahyu - Selasa, 14 September 2021 | 17:45 WIB

Yamaha XSR 155 scrambler (Fedrick Wahyu - )

Seperti garpu depan yang dipoles jadi raw finish lalu ditinggikan 20 mm dan mengganti per monoshock belakang dengan yang lebih empuk.

Baca Juga: Overlander, Yamaha XSR 155 Scrambler, Mau Jalan-jalan Tinggal Gas

Sedangkan kedua rodanya memakai pelek Sprint XD 18x3.5 inci dengan hub VND alloy dan dibalut ban dual-purpose Pirelli Scorpion Rally.

Didit Prasetyo Adiwibowo
Kaki-kakinya kini lebih kekar

Lalu untuk sektor mesin hanya diberikan muffler SuperTrapp Shorty yang memberikan suara merdu tanpa mengganggu.

Lanjut ke bodywork, kru Deus membuatkan bodi-bodi baru dengan material aluminum dan stainless steel.

Mulai dari tangki, bodi samping, buntut, sepatbor, cover headlamp, fork cover, hingga skid plate.

Didit Prasetyo Adiwibowo
Bodi-bodi full kustom dengan desain simpel

Baca Juga: Modifikasi Yamaha XSR 155, Cafe Racer Simpel dan Elegan Buat Harian

Tak ketinggalan dipasang jok kustom berbalut kulit coklat yang tampak simpel dan bracket untuk rak papan selancar.

Lalu untuk kokpitnya dipasang setang Japanese Hurricane khas scrambler dengan handgrip Biltwell, lampu sein bar-end dan headlamp LED.

Didit Prasetyo Adiwibowo
Area kokpit dibuat minimalis

Terakhir sebagai finishing, bodi-bodinya diberi kelir Mitsubishi "Rally Red" dengan aksen silver dan abu-abu.

Hasilnya, Yamaha XSR 155 ini menjelma menjadi scrambler sangar khas Bali dan diberi nama "Aka-Tombo" alias Capung Merah.

Didit Prasetyo Adiwibowo
Yamaha XSR 155 scrambler yang Bali banget