"Ini tantangan yang saya hadapi, melihat dulu kaya orang melihat Vespa masih dipandang sebelah mata, Vespa padahal historicalnya kuat banget di Indonesia tapi ternyata orang-orang yang millenial tidak semuanya tahu lebih dalam soal Vespa," ungkapnya.
Dijelaskan oleh Robby, salah satu hal yang menjadi tantangan, banyak yang tidak tahu kalau Vespa juga sekarang ini sudah ada yang matic.
Hingga akhirnya sampai sekarang Vespa sebegitu diterimanya oleh kawula muda.
"Anak muda sudah menganggap ini sebagai lifestyle juga karena memang arah kami kan ke sana, jadi kami tidak hanya menjual moda transportasi roda dua, tapi juga memang memberikan gaya hidup," sebut Robby.
Uniknya, menurut Robby Vespa ini bisa relate ke semua segmen usia konsumen.
"Mau yang tua berjiwa muda bisa menikmati, yang middle age juga menikmati, mudah-mudahan sekarang bisa menikmati, benang merahnya bisa ke gaya hidup," katanya lagi.
Jadi berapapun usianya kalau berjiwa muda pasti bisa menikmati Vespa.
Namun, melihat pasar otomotif Indonesia di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini membuat Robby prihatin.
"Melihat pasar sekarang saya berharap Indonesia cepat pulih pandemi ini segera berakhir, semuanya bisa lebih baik lagi, baik itu market roda dua, komunitas bisa riding lagi, event-event otomotif makin banyak, harapan saya kita kembali normal lagi," tutupnya.