"Tapi mayoritas pemukiman di Sanggrahan terdampak jalan tol baru. Bila di persentase hampir mencapai 50 persen," lanjutnya.
Ia menjelaskan, saat ini sejumlah rumah warga yang terdampak pembangunan jalan tol juga sudah mulai dibongkar.
Meski begitu, ada juga warga yang nekat bertahan di rumahnya dengan alasan belum ingin pindah.
"Memang warga diberi waktu kurang lebih 6-bulan setelah menerima uang ganti rugi untuk pindah," terang Heky Prihantoro.
Untuk pembayaran ganti rugi sendiri sudah dilakukan sejak Juni, Juli, dan Agustus 2021.
Hal senada juga disampaikan oleh Sekretaris Kelurahan Tirtoadi, Ridwan pada Minggu (05/09).
"Di wilayah Tirtoadi memang cukup banyak yang terdampak proyek tol baru ini," buka Ridwan.
Ridwan mengatakan, mayoritas bidang tanah yang terdampak jalan tol adalah pekarangan dan sawah.
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Di Sinilah Titik Pertemuan Tol Yogyakarta-Bawen-Tol Yogyakarta-Solo Wilayah Sleman