GridOto.com - Teknologi stability control, penyelamat nyawa saat di jalan licin.
Ketika mobil melaju di jalan licin, fitur stability control punya peran penting untuk menjaga arah laju kendali mobil.
Dimana dengan fitur stability control mencegah mobil tergelincir yang bisa membahayakan nyawa.
Di balik itu, ada sebuah sistem yang terprogram untuk mempekerjakan fitur ini.
"Modul stability control terintegrasi dengan kerja ECU mesin dan sistem rem ABS," sebut Ken Humphreys, Technical Specialist Chassis Systems Control BOSCH Australia beberapa waktu lalu.
"Dibantu dengan tiga sensor utama, terdiri dari steering sensor, corner sensor, dan yaw sensor," tambahnya.
Baca Juga: Rem ABS, Teknologi Penyelamat Mobil dari Hilang Traksi Saat Pengereman
Setiap sensor punya peran penting untuk mengirim data dan parameter penting.
Seperti steering sensor yang menganalisa radius putaran setir sesuai dengan arah laju mobil.
Serta corner sensor mendeteksi sudut kemiringan arah geraj mobil ketika sedang berbelok.
"Parameter kedua sensor tersebut diakumulasi oleh yaw sensor," terang Ken.
"Yaw sensor membaca gerak struktur mobil dengan poros laju mobil berdasarkan putaran setir secara keseluruhan," terusnya.
Modul stability control akan bekerja ketika menerima sinyal dari yaw sensor saat terdeteksi adanya ketidakselarasan laju mobil dengan putaran setir.
Baca Juga: Toyota Yaris Punya Fitur Hill-Start Assist, Begini Cara Kerjanya
Seperti gejala understeer ke kiri, gerak mobil belok kiri berlebih dengan koreksi putaran setir ke kanan.
"ECU mesin akan diintervensi untuk membatasi penyaluran tenaga ke roda," sebut Ken.
Tujuannya untuk mengurangi risiko slip akibat tenaga mesin yang terus memutarkan roda.
"Kalau masih belum cukup, sistem rem ABS akan diintervensi untuk mengaktifkan pengereman," imbuh Ken.
"Sistem rem ABS bekerja secara individual atau paralel, dari kondisi ini berarti roda bagian kanan akan mendapatkan pengereman lebih kuat," jelasnya.
Dengan begitu arah mobil bisa dikembalikan sesuai dengan poros laju yang dikehendaki.