Konfigurasi ini tak menggunakan as kopel untuk menyalurkan tenaga seperti pada penggerak belakang.
Kombinasi mesin depan penggerak depan semakin efisien dengan peletakan mesin melintang karena garis sumbu putaran roda sudah sejajar dengan garis sumbu putaran mesin.
Artinya gigi akhir hanya berfungsi sebagai gigi reduksi, bukan pengubah arah garis sumbu seperti di penggerak belakang.
Kelemahan konfigurasi ini ada pada kekuatan as penggerak karena fungsi ganda yang harus ditanggung oleh roda depan sebagai penggerak yang sekaligus sebagai kemudi untuk mengendalikan arah kendaraan.
Tak heran bila karakter pengendalian mobil jenis ini pun menjadi berbeda.
Gejala understeer atau nyelonong menjadi ciri khas mobil berpenggerak depan.
Hal itu disebabkan bobot kendaraan yang cenderung terpusat di depan.
Baca Juga: Mitsubishi Xpander Sport Manual, Iritnya Bisa Ngalahin Avanza!
Baca Juga: Waduh Terjun Bebas Lagi Saja Harga Mobil Bekas Sampai Rp 55 Juta, Ada Mitsubishi Xpander Juga