GridOto.com - Pandemi Covid-19 yang masih berlanjut memaksa seorang pilot asal Inggris bernama Aaron Leventhal, beralih profesi jadi sopir truk.
Alih-alih merasakan penurunan pendapatan, Aaron justru mendapatkan penghasilan yang lebih besar dengan menjadi sopir truk.
Enggak tanggung-tanggung, selisih gajinya bisa sampai Rp 197 juta per tahun.
Melansir dari Dailymail.co.uk, kisah Aaron Leventhal ini bermula ketika dirinya kehilangan pekerjaan di tengah pandemi Covid-19 yang belum berakhir.
Maskapai penerbangan Flybe tempatnya bekerja, mengalami kebangkrutan, sehingga terjadi PHK besar-besaran kepada para pegawainya termasuk Aaron.
"Awalnya saya benar-benar hancur. Soalnya, pekerjaan ini sudah jadi impian saya selama bertahun-tahun dan butuh kerja keras serta dedikasi untuk mewujudkannya," ujarnya, dikutip dari Dailymail.co.uk.
Meski demikian, akhirnya Arron Leventhal tetap harus memutar otak untuk mendapatkan pekerjaan baru di tengah pandemi Covid-19.
Lalu ia ingat bahwa dirinya punya lisensi HGV (Heavy Goods Vehicle) yang sempat didapatkannya ketika wajib militer.
Baca Juga: Kerugian Besar yang Terjadi Jika Truk Dialihkan Lewat Jalur Pantura Selama PPKM Darurat
Baca Juga: Gampang Ternyata, Jadi Sopir Truk Listrik Pertama Mercedes-Benz Tidak Perlu Kualifikasi Khusus
Akhirnya, ia mencoba menawarkan diri menjadi pengemudi truk lepas berlisensi ke sejumlah perusahaan dan diterima.
"Sekarang saya lebih memilih untuk membantu pengantaran suplai ke sejumlah supermarket. Saya jadi merasa bangga bisa membantu masyarakat dan negara di kondisi sekarang ini," lanjut Aaron.
Walau bekerja sebagai sopir truk lepas, gaji yang didapatkannya ternysta lumayan.
Yakni mencapai 40.000 Poundsterling atau sekitar Rp 788,5 juta per tahun (kurs 1 Poundsterling = Rp 19.716, 31 Agustus 2021).
Gajinya justru naik dibandingkan saat Aaron bekerja sebagai pilot yang hanya menghasilkan 30.000 Poundsterling atau Rp 591,4 juta per tahunnya.
Wajar saja hal itu bisa terjadi, karena sekarang perusahaan sangat membutuhkan orang yang mau bekerja sebagai sopir truk lepas.
Terlebih dengan kondisi setelah Brexit (Britain Exit) dan pandemi Covid-19 yang belum selesai.
"Bahkan saya pernah mendapatkan penawaran dari sebuah perusahaan lewat e-mail dengan gaji 30 Poundsterling (Rp 591 ribu) per jamnya," kata Aaron.