Yo mengatakan pihaknya tengah menyusun strategi untuk mencoba mengajukan perpanjangan insentif PPnBM 100 persen ke pemerintah.
"Di sisi lain kami tahu bahwa pemerintah juga lagi sangat sulit menghadapi biaya yang cukup tinggi. Tapi harapan kami semoga pemerintah mau memperpanjang insentif PPnBM 100 persen sampai akhir tahun," ucapnya.
"Kalau itu terjadi, tentunya akan berdampak sangat baik bagi industri otomotif Indonesia," lanjutnya.
Lebih perinci, Yo mengatakan saat ini pihaknya juga masih kesulitan untuk membaca nasib industri otomotif di Indonesia.
Sebab, nasib industri otomotif sangat bergantung pada daya beli dan pertumbuhan ekonomi di Tanah Air.
Namun, seperti yang diketahui bersama ekonomi Indonesia masih belum stabil akibat dari belum terkendalinya pandemi Covid-19.
"Semua masalah yang kami hadapi sejak 2020 adalah karena pandemi Covid-19. Jadi kalau pandemi Covid-19 sendiri belum jelas seperti apa di tahun depan, terus terang kami kesulitan untuk menjawab (perkiraan pasar otomotif tahun depan)," tukasnya.
"Tapi kami punya harapan, dengan besarnya angka vaksinasi di Indonesia, terutama di Jakarta, harapannya pandemi ini bisa terkendali. Tentunya saat pandemi terkendali sektor otomotif bisa ikut pulih," tutup Yohannes Nangoi.