8 Tips Oli Mesin Mobil Agar Merdeka dari Kerusakan Jelang 17 Agustus

Radityo Herdianto - Senin, 9 Agustus 2021 | 07:00 WIB

ILUSTRASI. Ganti Oli Mesin di Bengkel Resmi Astrido Toyota Pondok Indah, Jakarta Selatan (Radityo Herdianto - )

Dengan engine flush sebelum ganti oli mesin, deposit serta oli kotor yang masih terjebak di dalam bisa keluar.

5. Jangan Campur Dua Produk Oli Mesin Berbeda

Perbedaan unsur aditif setiap pabrikan oli mesin bisa mengganggu fungsi oli mesin itu sendiri.

Justru malah bisa mempercepat endapan karena unsur aditif yang tidak bisa berbaur.

Radityo Herdianto / GridOto.com
Cek dan Kontrol Kualitas Oli Mesin Mobil dari Dip Stick

Baca Juga: Sil Karet Filter Oli Dilumasi Dulu Sebelum Dipasang, Ini Tujuannya

6. Mobil Jarang Dipakai Tetap Rutin Ganti Oli Mesin

Setidaknya maksimal setiap 6 bulan di luar patokan interval jarak tempuh.

Semakin lama tidak ada sirkulasi oli mesin, kotoran mengendap di karter oli yang bisa jadi pekat.

Kotoran ini juga merusak molekul pelumasan oli sehingga kualitas oli mesin turun.

7. Jangan Pernah Telat Ganti Oli Mesin

Sering telat ganti oli mesin memicu gejala oil sludge.

Lumpur di dalam mesin terbentuk dari penguapan tinggi disertai kotoroan berlebih.

Oli mesin mengental dan menjadi lumpur yang bisa merusak mesin.

8. Selalu Cek Kondisi Oli Mesin Lewat Dipstik

Jika masih berwarna cerah atau kebeningan berarti kualitas oli mesin masih bagus.

Harus segera ganti kalau sudah berwarna hitam pekat disertai adanya pasir atau residu partikel.