Terdampak PPKM, Produksi Karoseri Adi Putro Nyungsep Tinggal 10 Persen

Wisnu Andebar - Rabu, 28 Juli 2021 | 12:40 WIB

Ilustrasi Adi Putro Jetbus 2 HD (Wisnu Andebar - )

GridOto.com - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dampak wabah virus Corona (Covid-19) yang tak kunjung mereda, memberikan efek negatif terhadap berbagai sektor.

Salah satunya terhadap perusahaan karoseri Adi Putro yang mengalami penurunan kapasitas produksi di pabriknya.

"Sangat berpengaruh, enggak usah ngomong PPKM, sejak awal Covid-19 Maret 2020 setelah pameran GIICOMVEC  itu sudah terasa dampaknya," kata David Jethrokusumo, Direktur PT Adiputro Wirasejati.

"Produksi bukan turun lagi, bisa dibilang nyungsep. Jadi sejak Maret 2020 turunnya bertahap tapi cukup drastis, produksi tinggal 10 persen dari 100 persen," sambung David kepada GridOto.com, Rabu (28/7/2021).

Parahnya, perusahaan karoseri asal Malang, Jawa Timur ini sempat tidak melakukan produksi sama sekali selama sebulan.

"Apalagi PPKM seperti ini tambah enggak ada produksi, kalaupun ada pekerjaan enggak sampai 10 persen," ungkapnya.

Sejalan dengan adanya PPKM, jumlah karyawan yang bekerja di pabrik juga dikurangi demi mengikuti protokol kesehatan.

"Sistem kerja kami buat ganjil genap, jadi yang hari senin untuk NIK ganjil, selasa NIK genap, perumpamaannya seperti itu," sebutnya.

Baca Juga: Banyak yang Enggak Tahu, Bukan Pakai Mesin Jet, Arti Jetbus di Karoseri Adi Putro Ternyata Nama Keluarga

Baca Juga: Mercedes-Benz Jetbus 3 Seharga Rp 1,8 Miliar Jadi Bus Baru Arema FC

Meski begitu, menurut David jumlah karyawan yang bekerja masih terlalu banyak dan tidak seimbang dengan permintaan pasar yang sedikit.

"Sebenarnya kami sudah merugi sejak tahun lalu, tapi kami berusaha pertahankan karyawan kami. Kasihan juga mereka yang sudah lama berbakti di perusahaan kami," tuturnya lagi.

Ia berharap, masyarakat dapat mematuhi aturan yang berlaku dan selalu menerapkan protokol kesehatan agar Covid-19 segera berakhir.

"Masyarakat sebaiknya segera mendaftarkan diri untuk vaksin. Kalaupun belum dapat jatah vaksin, terapkan protokol kesehatan," tutup David.