GridOto.com - Garrett Gerloff di posisi yang serba salah usai menabrak Toprak Razgatlioglu di lap pertama race 2 WorldSBK Belanda 2021.
Sayang sekali, manuver agresif Garrett Gerloff ini membuat Toprak Razgatlioglu dirugikan dalam pertarungan di kejuaraan.
Kini pembalap asal Turki tersebut tertinggal 37 poin di kejuaraan oleh Jonathan Rea.
Usai balapan, Razgatlioglu beberapa kali mengungkap kekesalannya karena manuver Gerloff tersebut di depan media.
Manajemen Yamaha dikabarkan sampai turun tangan untuk menenangkan Razgatlioglu, dan disebut-sebut ada teguran buat Gerloff.
Ironis memang, Toprak Razgatlioglu harus terjegal oleh sesama pembalap Yamaha.
Gerloff mendapat kritikan tajam dari banyak pihak, termasuk dari kalangan pembalap sendiri.
Apalagi ini bukan pertama kali Gerloff melakukan manuver agresif.
Jonathan Rea misalnya, yang memberikan kritikan meskipun manuver Gerloff menguntungkannya.
"Aku yakin Garrett sangat terpukul. Itu jelas sebuah kesalahan. Beberapa pembalap seharusnya sedikit melambat di lap pertama. Balapannya 21 lap lho," kata Rea seperti dilansir GridOto.com dari Corsedimoto.com.
"Setiap orang bisa melakukan satu atau dua kesalahan. Tapi dia terus mengulanginya," jelas pembalap asal Irlandia Utara ini.
Menurut Rea, Gerloff masih bermasalah dalam membuat keputusan penting di atas trek.
Gerloff masih belum cukup pintar menentukan kapan harus melambat dan menyerang.
"Ada beberapa pembalap yang tak mau mengalah sedikitpun. Jika menemuinya, kau harus lebih pintar atau kau hanya harus seagresif dia. Itu sulit. Aku menyesal Toprak jadi korban," sambungnya.
"Kami pembalap cepat, tidak diragukan. Tapi setiap orang seharusnya bisa memutuskan dengan baik. Ada beberapa pembalap yang terus-menerus membuat keputusan buruk," sindir Rea.
Hal sama diutarakan pembalap top lain, Scott Redding.
Baca Juga: Nyungsep, Toprak Razgatlioglu Kesal dengan Garrett Gerloff di Race 2 WorldSBK Belanda 2021
"Mengambil risiko apapun di lap pertama? Kau di sini untuk memenangkan tikungan pertama atau seluruh balapan? Itu jelas tidak diperlukan karena membuat semua orang dalam bahaya," kritik Redding.
"Aku tak suka. Di tikungan terakhir wajar jika ada senggolan dan aku mengerti itu. Tapi di tikungan pertama kau hanya bunuh diri. Aku suka balapan melawan Jonathan, dia memandang seperti caraku memandang. Toprak kadang tidak respek juga, tapi Gerloff tak punya respek sama sekali. Dia di musim keduanya, dia rookie saat tahun pertama, tapi dia malah membuat kesalahan lebih banyak di tahun keduanya," tegas mantan pembalap MotoGP ini.