GridOto.com - Permintaan akan gas oksigen untuk keperluan medis melonjak tajam, seiring dengan meningkatnya kasus positif Covid-19 di Indonesia.
Alhasil, pemerintah pun memprioritaskan produksi dan distribusi gas oksigen ke rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya dalam menangani lonjakan kasus Covid-19.
Gas oksigen yang kini banyak dialokasikan untuk keperluan medis, sejatinya juga digunakan dalam industri manufaktur kendaraan.
Hal ini lantas memunculkan pertanyaan, apakah kondisi tersebut berdampak terhadap aktivitas produksi kendaraan PT Astra Daihatsu Motor (ADM) di Tanah Air?
Menanggapi pertanyaan itu, Amelia Tjandra selaku Marketing and Corporate Planning Communication Director ADM coba angkat bicara.
Menurut wanita yang akrab disapa Amel ini, Daihatsu tidak banyak menggunakan gas oksigen dalam proses produksi kendaraan di pabriknya.
"Di dalam operasional Daihatsu, kami umumnya tidak memakai oksigen. Kalaupun kami menggunakan, itu lebih untuk memperbaiki jig yang rusak atau maintenance setahun sekali," ujar Amel saat berada di sela-sela acara virtual yang diadakan Daihatsu beberapa waktu lalu.
"Jadi stok ataupun pemakaian gas oksigen di Daihatsu sangat kecil," imbuhnya.
Baca Juga: Banyak Konsumen Tunda Pembelian, Penjualan Daihatsu Rocky Alami Penurunan Selama Juni 2021
Baca Juga: Perluasan PPKM Darurat di 15 Kota, Bengkel Daihatsu Hanya Beroperasi 10 Persen
Amel menjelaskan, minimnya penggunaan gas oksigen ini lantaran Daihatsu sudah menggunakan alat canggih untuk aktivitas produksi di pabriknya.
"Kami sudah memakai robot, pengelasan juga sudah dengan listrik. Jadi tidak lagi menggunakan las-las tradisional yang harus memakai oksigen," pungkasnya.
Secara tidak langsung, pabrikan asal Jepang tersebut sama sekali tidak terdampak dengan kelangkaan gas oksigen yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir.