Tahun 1950-1957
Pada tahun 1950, hanya ada 5 pembalap tercepat saja yang meraih poin.
Urutannya dari P1 sampai P5 adalah 8, 6, 4, 3, dan 2, lalu ada 1 tambahan poin untuk pembalap yang mencetak lap tercepat seperti saat ini.
Tahun 1958-1959
Aturan poinnya masih sama dengan sebelumnya namun dengan penghilangan aturan poin fastest lap.
Hanya saja ada periode awal-awal F1 ini memang cukup unik karena ada beberapa pembalap yang berbagi mobil selama balapan.
Jadi dalam kasus tersebut, pembalap-pembalap yang berbagi mobil juga harus berbagi poin juga.
Kasus 1955 misalnya di GP Argentina, Juan Manuel Fangio bisa meraih 9 poin karena menang balapan dan meraih fastest lap.
Tapi beberapa pembalap di belakangnya meraih beberapa posisi finis karena saling berbagi mobil.
Nah praktik semacam ini berakhir pada 1958 kemudian ada pemangkasan jarak dari 500 km menjadi 400 km, di mana pembalap tidak boleh mencetak poin jika berbagi mobil.
Baca Juga: George Russell Dikabarkan Sudah Dapat Kontrak Gabung Tim Mercedes, Pengumumannya Pekan Depan?
Tahun 1960
Tahun ini, ada 6 pembalap tercepat yang meraih poin.
Urutannya adalah 8, 6, 4, 3, 2, dan 1, tanpa adanya poin fastest lap.
Tahun 1961-1990
Hampir sama dengan sebelumnya, hanya saja pemenang balapan meraih 9 poin.
Jadi urutannya 9, 6, 4, 3, 2, dan 1.
Tahun 1991-2002
Setelah 30 tahun bertahan, ada perubahan mulai tahun 1991 di mana pemenang balapan mendapat 10 poin.
Urutan poinnya dari 10, 6, 4, 3, 2, dan 1.
Perlu diketahui, sebelum 1991, ada aturan di mana poin pembalap dihitung dari beberapa balapan terbaik mereka.
Mulai 1991, perhitungan poin semacam itu dihapus dan semua hasil balapan dalam semusim dihitung di kejuaraan.
Baca Juga: Selain Uji Coba Sprint Race, Akan Ada Pengenalan Ban Baru Pirelli di F1 Inggris 2021
Tahun 2003-2009
Michael Schumacher bisa mendominasi musim 2002 dengan meraih titelnya pada tanggal 21 Juli, itu penguncian titel tercepat sepanjang masa.
Tahun selanjutnya ada perubahan di mana poin diraih oleh 8 pembalap tercepat di mana pemenangnya meraih 10 poin.
Urutan poinnya menjadi 10, 8, 6, 5, 4, 3, 2, dan 1.
Perubahan ini membuat kompetisi lebih ketat karena banyak pembalap meraih poin.
Tahun 2003 Schumacher harus memenangkan gelar setelah balapan terakhir.
Tapi tahun selanjutnya, Schumacher langsung menjawab aturan tersebut tidak terlalu efektif dengan memenangkan 12 dari 13 balapan awal.
Schumi memenangkan gelar pada bulan Agustus.
Tahun 2010-2018
Mulai tahun 2010, 10 pembalap tercepat mendapat poin di mana pemenang mendapat 25 poin.
Urutannya 25, 18, 15, 12, 10, 8, 6, 4, 2, dan 1.
Perubahan ini juga dibuat karena ada banyak pembalap ikutan di tahun 2010.
Namun di tahun 2014 ada momen unik di mana Lewis Hamilton pernah meraih 50 poin dalam 1 balapan.
F1 secara tiba-tiba mengumumkan adanya double poin pada balapan terakhir F1 2014 yang mana hal itu sempat membuat geger dengan banyak kritikan.
Karena tak begitu sukses, tahun 2015 aturan poinnya kembali sama seperti sebelumnya.
Baca Juga: Baru Dicoba di F1 Inggris 2021 Pekan Depan, FIA Sudah Siap Revisi Aturan Sprint Race
Tahun 2019-2020
Mulai 2019, ada sedikit perubahan di mana ada 1 poin untuk pembalap dengan lap tercepat atau fastest lap.
Tahun 2021
Tahun ini ada beberapa seri yang memakai format baru dengan adanya sprint race, seperti F1 Inggris pekan depan.
Jika memenangkan seluruh poin dari sprint race, balapan utama, dan fastest lap, pembalap akan mendapat 29 poin.