Pengusaha Transportasi Akui Omzet Anjlok Bikin Tekor saat PPKM Darurat, Adakah Solusi dari Pemerintah?

Ruditya Yogi Wardana - Selasa, 6 Juli 2021 | 13:35 WIB

Para pengusaha transporasi semakin tercekik saat PPKM Darurat Jawa Bali. (Ruditya Yogi Wardana - )

GridOto.com - Banyak sektor yang diberatkan dengan diterapkannya kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa Bali pada 3-20 Juli 2021.

Contohnya pengusaha transportasi yang mau tidak mau harus merasakan kerugian cukup besar saat PPKM Darurat Jawa Bali.

Ketua Transportasi dan Pariwisata (Triparta) Indonesia, Z Pambudi Harton mengatakan, kebijakan ini membuat anggota-anggotanya sesama pengusaha transportasi kebingungan.

Pasalnya, hingga sekarang mereka belum mendapatkan solusi terbaik dari pemerintah terkait keberlanjutan usahanya.

Baca Juga: Blue Bird Perkenalkan Goldenbird Special Care, Bisa Jadi Kendaraan Darurat di Tengah PPKM Darurat Nih

"Kami minta pemerintah tidak hanya memberikan aturan, tapi juga jalan bagi para pelaku usaha, baik transportasi maupun sektor lain di bidang pariwisata," jelas Hartono, dikutip dari Tribunjateng.com, Senin (05/07/2021).

Pria yang akrab disapa Zyen ini memaparkan, setidaknya ada sekitar 150 pengusaha transportasi di Jawa Tengah yang tergabung dalam Triparta.

Sementara di luar Jawa Tengah bisa mencapai ribuan pengusaha dan mereka sangat terdampak dengan adanya PPKM Darurat Jawa Bali.

Adapun dampaknya yakni penurunan potensi pendapatan hampir 100 persen, bahkan adanya yang sampai menderita kerugian.

Baca Juga: Ada PPKM Darurat, Pengusaha Truk Minta Insentif Supaya Gratis Masuk Tol

Penurunan omzet pengusaha transportasi ini dikarenakan banyak konsmen yang memilih untuk menunda hingga membatalkan pemesanan transportasi seiring meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia.

Lebih lanjut, sebelum PPKM Darurat Jawa Bali diberlakukan, para pengusaha transportasi sebetulnya bisa mendapatkan omzet hingga Rp 11 juta sampai Rp 13 juta per bulan dan masih mampu membayar angsuran armada yang digunakan

Tetapi, dengan pendapatan yang anjlok, maka banyak di antara mereka yang harus 'gigit jari', bahkan sampai menjual armadanya dan banting setir ke profesi lainnya.

"Aturan PPKM Darurat Jawa Bali itu kan tiba-tiba, otomatis semua job di-cancel. Banyak teman-teman yang mobilnya ditarik leasing. Banyak juga yang beralih pekerjaan," ungkap Zyen.

Baca Juga: Polri Bersikukuh Tak Akan Cabut Penyekatan Meski Bikin Macet, Masyarakat Diharapkan Sadar

Ia berharap, pemerintah bisa memberikan solusi terbaik untuk membantu para pengusaha transportasi bertahan di kondisi sulit ini, seperti mempermudah proses restrukturisasi.

"Sejauh ini restrukturisasi dari finance tidak memberikan secara langsung, kami harus mengajukan dahulu. Saya pernah sampai putus asa karena sulitnya mengajukan (restrukturisasi), karena bank-bank swasta berbeda dengan bank BUMN," pungkas Zyen.

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Kian Tercekik Terdampak PPKM Darurat, Pelaku Usaha Transportasi Minta Solusi Pemerintah.