"Saat ini toko hanya melayani penjuakan via online saja, jadi konsumen bisa pesan dan barangnya diantar oleh ojek online," ucapnya.
"Namun sebelum PPKM Darurat emang udah agak sepi sih, kalau sekarang para pedagang disuruh tutup ya penjualan bisa dibilang sepi banget," sambung Bella.
Senada dengan Bella, Ditya Satria sebagai Marketing showroom mobil bekas Karunia Panca Selaras (KPS) berujar, pihaknya belum menjual satupun unit sejak PPKM Darurat.
"Sejak PPKM Darurat, mobil di showroom belum ada yang laku. Tapi penurunan penjualan ini masih bisa diakali dengan jualan di media sosial, marketplace, atau jualan dengan janjian di luar dengan konsumen sesuai protokol kesehatan," kata Satria.
Baca Juga: Kerugian Besar yang Terjadi Jika Truk Dialihkan Lewat Jalur Pantura Selama PPKM Darurat
Ia berharap, pandemi Covid-19 bisa berlalu sehingga kegiatan jual beli bisa berlangsung normal kembali.
"Sebagai penjual kami berharap keadaan normal lagi dan jualan juga bisa kembali seperti biasanya," tutup Satria.
Dari pantauan GridOto.com, sekitar 90 persen toko-toko onderdil di Blok M terpaksa tutup sejak PPKM Darurat berlangsung.
Selain itu tak ada juga aktivitas perbaikan mobil yang biasa dilakukan di depan toko spare part di lokasi tersebut.
Baca Juga: Mitsubishi Dukung Penerapan PPKM Darurat, Berpengaruh ke Penjualan dan Produksi?