"Di Jerman aku jatuh tanpa alasan, tanpa bantingan, tanpa menginjak rem depan. Setiap pembalap berbeda, kupikir itu bukan cara yang benar. Tapi jika harus seperti itu tak masalah," jelasnya.
Uniknya, pembalap tercepat kedua di sesi FP2, Pol Espargaro, melakukan hal yang sama mulai akhir pekan di Assen ini.
Kemenangan Marc Marquez di Sachsenring menginspirasi Espargaro menjiplak semua data dan spek motor Marc Marquez.
"Sejak sekarang, kupikir aku akan mencoba meniru setting Marc, sasis Marc, karena yang dipakainya jauh berbeda dari kami," kata Espargaro akhir pekan lalu usai balapan di Sachsenring.
"Aku akan meniru line-nya. Sampai saat ini, sebenarnya kami tak begitu jauh berbeda soal ritme, soal lap time, tapi pada balapan kemarin adalah sebuah langkah besar," jelasnya.
Cara Pol Espargaro terbukti cukup efektif dan membuatnya bisa bersaing dengan Vinales sejak awal hingga akhir FP1 MotoGP Belanda 2021.
"Tentu aku senang untuk tim dan seluruh orang yang sudah bekerja dengan keras termasuk Marc. Tapi jelas saat ini Marc telah menunjukkan performa motornya, dan aku perlu untuk bisa menuju level itu," lanjut adik Aleix Espargaro ini.
"Jadi aku hanya memandang bahwa aku bisa meniru setting-nya, motornya, sasisnya, secepat mungkin. Dan lalu aku meniru arahnya bekerja dan sejak saat ini aku perlu melakukan yang dilakukannya karena jika tidak aku akan lambat dengan motornya. Itu saja," tuntasnya.