GridOto.com - Audi baru-baru ini memperkenalkan teknologi sistem penggerak terbaru bernama RS Torque Splitter (22/6), begini cara kerjanya.
Teknologi RS Torque Splitter diperkenalkan bersama dengan wujud prototipe Audi RS 3 sedan dan hatchback generasi selanjutnya.
Kedua mobil tersebut merupakan Audi seri RS pertama yang menggunakan sistem penggerak All-Wheel Drive (AWD) quattro dengan RS Torque Splitter.
RS Torque Splitter berperan sebagai differensial yang aktif membagi torsi dari mesin ke kedua roda belakang untuk mengurangi gejala understeer.
Berbeda dari Limited-Slip Differential (LSD) konvensional, RS Torque Splitter menggunakan dua set kopling multi-disc yang dikontrol secara elektronik.
Baca Juga: Audi A5 Sportback S-Line, Liftback Jerman Bergaya Anti Mainstream
Kinerjanya dipengaruhi oleh kecepatan roda, akselerasi longitudinal dan lateral, sudut setir, posisi pedal gas, posisi gigi transmisi, dan sudut yaw.
RS Torque Splitter secara aktif dan dinamis menyalurkan torsi ke roda sisi luar saat mobil berbelok.
Misalnya mobil berbelok ke kiri, maka RS Torque Splitter akan menyalurkan torsi ke roda belakang kanan dan memutar roda tersebut lebih cepat.
Alhasil tendensi untuk understeer berkurang dan mobil bisa dikendalikan lebih presisi dan stabil.
Yang lebih menarik dari RS Torque Splitter adalah pengemudi bisa mengaturnya untuk melakukan drifting melalui mode berkendara RS Torque Rear.
Baca Juga: Tujuh Fakta Audi A5 Sportback yang Baru Meluncur Di Indonesia
Dengan mengaktifkan mode RS Torque Rear, Audi mengklaim RS Torque Splitter dapat menyalurkan torsi mesin hingga 1.750 Nm ke roda belakang.
Efek dari mode tersebut adalah pengemudi dapat merasakan sensasi drifting yang terkontrol di area atau jalan yang tertutup.
Namun ketika dibutuhkan di jalan biasa, pengemudi dapat mengaktifkan mode Comfort atau mode Auto yang membagi torsi secara merata pada keempat roda.