GridOto.com - Pembalap tim Repsol Honda, Marc Marquez, berhasil menang balapan MotoGP Jerman 2021 di sirkuit Sachsenring.
Kemenangan ini jadi pelipur lara Honda dan Marc Marquez yang terakhir menang di bulan November tahun 2019 lalu.
Selain itu, kemenangan ini membuat Marquez lega setelah mengalami masa sulit sejak kecelakaan parah di Jerez tahun lalu.
Pembalap asal Cervera ini tak bisa menyembunyikan emosinya dan terlihat meneteskan air mata beberapa kali usai balapan.
Usai meraih kemenangan ini, Marquez mengungkap adanya panggilan telepon selama 30 menit dari seseorang yang membuatnya akhirnya bisa menang di Sachsenring.
"Saat aku cedera, semua terasa aku akan kembali dan jadi lebih kuat. Tapi saat mengendarai motor MotoGP di Portimao, aku merasa masih jauh dari levelku," kata Marquez dilansir GridOto.com dari Crash.net.
"Dari poin itu sudah sangat berat. Balapan selanjutnya lebih berat. Sulit melakukannya tapi aku mencoba melupakan semua dan fokus ke diri sendiri dan dari sisi profesional. Ketika aku mencoba melupakan semuanya, maksudku itu soal komentar-komentar dari luar," jelasnya.
Telepon itu datang dari Mick Doohan, legenda balap Grand Prix yang dulu juga bersinar bersama tim Repsol Honda.
"Aku hanya mendengarkan orang-orang yang mau membantuku, aku mencoba mencari komentar yang membantuku, dan ada panggilan telepon dari Mick Dohhan. Aku bertemu dengannya di Mugello dan aku tahu dia punya situasi sama di tahun 1992 dan 1993," ungkap MM93.
Perlu diketahui, Doohan sempat mengalami masa sulit usai crash di Assen 1992.
Setelah memenangkan banyak balapan awal tahun 1992, Doohan mengalami cedera usai crash di Assen dan harus absen empat seri setelahnya.
Gelar juara di depan mata harus dia serahkan kepada Wayne Rainey (Yamaha), walaupun bisa kembali tampil pada dua seri terakhir.
Semusim setelahnya, pada 1993, hal yang lebih buruk buat Doohan terjadi.
Pembalap tim Repsol Honda ini tidak bisa balapan dengan maksimal karena pengaruh cedera kaki kanan di musim sebelumnya.
"Aku mendapat telepon selama 30 menit darinya, aku hanya mendengarkannya, dia berbicara apapun. Dia menjelaskan situasinya, tapi dia juga menjelaskan bagaimana situasi yang kualami," lanjutnya.
"Aku mengalami masalah sama untuk memahami motornya, tidak berkendara seperti yang kau inginkan, membuat kesalahan, crash bodoh, beberapa balapan akan bisa cepat, di latihan akan lebih lambat dan tak tahu kenapa, itu semua masalah yang kualami musim ini. Dia menjelaskan dan mengalaminya juga," jelasnya.
Karir Doohan berada di ujung tanduk tapi Honda berhasil mencari solusi masalahnya.
Sistem pengereman NSR500 Doohan dimodifikasi, pedal rem di footstep kanan dihilangkan dan diganti dengan rem jempol.
Setelahnya Doohan bisa kembali tampil bagus bahkan memenangkan 5 gelar juara dunia berturut-turut sebelum akhirnya memilih pensiun karena crash lagi.
Telepon itu membuat Marquez mendapat inspirasi dan suntikan semangat besar untuk melewati masalahnya.
"Ketika aku melewati garis finis, aku hanya memikirkan orang-orang yang sudah membantuku di sini hari ini," tegasnya.