Lebih lanjut, ia juga mendukung langkah-langkah yang diambil PT JJB untuk mendorong percepatan penyelesaian sejumlah kendala teknis dan non-teknis terkait proyek jalan tol ini.
"Tentunya pekerjaan rumah dari proyek jalan tol itu yang paling krusial adalah pendanaan untuk pengadaan tanah. Kami dari Kemenko Perekonomian akan berkoordinasi dengan semua pihak untuk mencari solusi terkait masalah ini," papar Airlangga.
Danang Parikesit selaku Kepala BPJT Kementerian PUPR menuturkan, dirinya memastikan bahwa BPJT akan mendukung penuh kebijakan-kebijakan terkait jalan tol Yogyakarta-Bawen di masa mendatang.
"BPJT berharap bisa membantu upaya percepatan dari alokasi pendaan untuk pengadaan tanah yang terus kami kejar progresnya. Dengan begitu pembangunan jalan tol ini bisa berjalan sesuai rencana," ucap Danang.
Baca Juga: Pemasangan Patok Jalan Tol Yogyakarta-Bawen Sudah Selesai, Apa Tahap Selanjutnya?
Untuk diketahui, jalan tol Yogyakarta-Bawen punya bentang sejauh 76 km dengan nilai investasi sebesar Rp 14,26 triliun.
Jalan tol ini terbagi menjadi enam seksi yang melintasi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Provinsi Jawa Tengah.
Lebih rincinya, mulai dari Seksi 1 Yogyakarta-Banyurejo sejauh 8,25 km.
Kemudian Seksi 2 Banyurejo-Borobudur sepanjang 15,26 km dan Seksi 3 Borobudur-Magelang dengan bentang 8,08 km.
Berikutnya Seksi 4 Magelang-Temanggung sejauh 16,64 km dan Seksi 5 Temanggung-Ambarawa sepanjang 22,56 km.
Terakhir Seksi 6 Ambarawa-Interchange (IC) Bawen dengan bentang 5,21 km.